PALU EKSPRES, PARIGI– Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong melaksanakan peletakan batu pertama pada pembangunan rumah warga di Parimo yang terdampak gempa bumi 28 September 2018.
Kegiatan peletakan batu pertama tersebut tersebar di tiga wilayah di Kecamatan Parigi, yakni di Kelurahan Loji, Bantaya dan Desa Bambalemo, Rabu, 21 Agustus 2019.
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Parigi Moutong, dr. Agus S. Hadi mewakili Bupati dalam sambutannya mengatakan, Parigi Moutong salah satu daerah terdampak bencana 28 September 2018. Sehingga, di empat wilayah telah menimbulkan kerusakan dan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat.
Untuk Parimo kata dia, korban jiwa tercatat 15 orang, 662 kepala keluarga (KK) mengungsi di posko pengungsian.
Rumah rusak ringan di Parimo berjumlah 4.232 unit, 923 unit rumah rusak sedang, dan 533 unit rumah rusak berat. Sebaran rumah rusak tersebut terdapat di wilayah Kecamatan Sausu, Balinggi, Torue, Parigi Selatan, Parigi Barat, Parigi, Parigi Tengah, Parigi Utara, Siniu, Ampibabo, Toribulu, dan Kecamatan Kasimbar.
Data rumah rusak berat di Kabupaten Parimo menurutnya, sesuai SK Bupati berjumlah 533 unit, 126 unit rumah ditangani oleh Dinas Perumahan melalui DAK, dan 407 unit ditangani BPBD Parimo melalui dana hibah langsung luar negeri senilai Rp 20,35 Miliar.
“Untuk itu, pada hari ini akan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah instan sederhana sehat (Risha) di Kelurahan Bantaya, rumah instan sehat ramah gempa (Risma) di Desa Bambalemo, dan rumah konvensional (Riko) di Loji menggunakan dana bantuan hibah luar negeri yang masuk pada DIPA BNPB dan disalurkan ke rekening penyaluran dana hibah di BPBD Provinsi dan Kabupaten/Kota,” jelasnya.
(asw/palu ekspres)