PALU EKSPRES, PARIGI- Wakil Bupati Parimo, Badrun Nggai mengatakan, kasus penyelewengan dana desa (DD) yang menyeret tiga kepala desa dan satu Sekdes di Parimo seharusnya menjadi pelajaran bagi seluruh perangkat di wilayah Kabupaten Parigi Moutong.
Dia juga meminta kepada warga apabila melaporkan terkait informasi t penyelewengan dana desa agar terlebih dahulu mengirim ke WhatsApp miliknya. Itu nantinya dia segera tindaklanjuti dan menyerahkan seluruh penanganannya ke Inspektorat Daerah untuk mem-backup hasil temuan di desa tersebut.
“Inilah yang saya harap dari masyarakat, jangan langsung-langsung ke Tipikor atau Kejaksaan, masih ada kami percayakan kita di sini untuk menanganinya,” kata Badrun Nggai kepada media, Rabu 30 Oktober 2019.
Ia mengaku, setiap melakukan kunjungan kerja di 23 Kecamatan di wilayah Parimo, Ia selalu mengajak kepala Inspektorat Parimo turun ke lapangan.Apabila ditemukan dugaan penyalahgunaan DD segera masuk untuk membackup, dengan tujuan dapat menyelesaikan persoalan dana desa.
Sebab, kata dia, Inspektorat sebagai lembaga pengawasan daerah terkait penggunaan uang negara memiliki kewajiban untuk membina, mengarahkan, agar penggunaan anggaran tersebut tepat sasaran dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Mau masuk penjara semua orang kalau kita tidak melakukan pengawalan serta pengawasan untuk memperbaiki penggunaan dan pengelolaan keuangan, khususnya DD,” ungkapnya.
Pihaknya pun tegas Wabup, bisa memberikan sanksi kepada mereka yang melakukan pelanggaran berupa pengembalian uang, dan langkah tersebut menurutnya telah dilakukan sejak pertama kali dana desa digelontorkan pada tahun 2015 silam.
“Dalam pengelolaannya harus berhati-hati jangan sampai menjadi masalah nantinya,” ujarnya.
Ia menambahkan, peringatan itu sepertinya tidak diindahkan oleh para perangkat Desa, bahkan ada yang mencoba untuk bermain-main mengelola DD dengan tidak mematuhi petunjuk teknis.
“Peringatan itu tidak diingat, maka tidak heran kalau sudah ada beberapa kades sudah berada di Rumah Tahanan Parigi,” ujarnya. (asw/palu ekspres)