PALU EKSPRES, PALU– Wali Kota Palu Hidayat telah menetapkan delapan pejabat pada Jabatan Tinggi Pratama (JPT) eselon II B lingkup Pemkot Palu tahun 2019. Delapan pejabat tersebut merupakan hasil seleksi terbuka pengisian JTP yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Mereka adalah Yudhi Riani Firman yang ditetapkan sebagai staf ahli bidang ekonomi dan keuangan. Usman sebagai staf ahli bidang sosial budaya, Nawab Kursaid sebagai kepala dinas pariwisata.
Kemudian Romy Sandy Agung sebagai kepala dinas sosial, dr Huzaema sebagai kepala dinas kesehatan. Zulkifli sebagai kepala dinas perumahan dan kawasan pemukiman (mantan camat Tawaeli), Muliati sebagai kepala badan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia dan Trisno Yunianto sebagai kepala satuan polisi pamong praja.
Kamis 31 Oktober 2019, delapan JTP dilantik dan diambil sumpahnya langsung oleh Wali Kota Palu Hidayat menjelaskan, seleksi terbuka dilakukan untuk mengisi delapan jabatan kosong lingkup Pemkot Palu. Seleksinya menurut Hidayat melalui porses panjang dan melelahkan.
Karena itu wali kota berharap para pejabat JTP menjalankan tugas dan tanggung jawab secara serius.
“Kita ingin percepat proses pembangunan. Utamanya pemulihan bencana,” katanya.
Hidayat pun berharap seluruh pejabat nantinya dapat bekerja secara tulus ihklas saat menjalankan tugasnya. Dari delapan jabatan itu katanya terdapat beberapa jabatan strategis yang diharap memacu akselerasi tugas-tugas pemerintahan.
“Kita ingin mempercepat menyelesaikan masalah dampak bencana. Utamanya ratusan penyintas yang saat ini masih di shelter pengungsian,” jelasnya.
Iapun meminta para pejabat bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan penyintas yang masih kerap mengemuka. Mengambil langkah konkrit dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Terlebih saat ini pemerintah pusat sudah mengalokasikan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi dampak bencana sebesar Rp820 miliar yang diperuntukkan bagi stimulan perbaikan rumah rusak. Menurut Hidayat dan itu telah masuk ke kas daerah. Dan itu bukan pekerjaan mudah. Karenanya OPD perlu bersinergi untuk mempermudah pekerjaaan.
“Masih ada 300 lebih penyintas berada di shelter dan 40ribu jiwa lebih di Huntara. Ini yang harus kita selesaikan secepatnya,” ujar Hidayat.
Dia menambahkan, para pejabat JTP juga bekerja secara profesional sesuai mekanisme. Agar kesalahan kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang. “Jangan lagi ada kesalahan. Kalau tidak tau jangan malu bertanya. Jangan ambil langkah diluar mekanisme kerja,”demikian Hidayat. (mdi/palu ekspres)