Berdasarkan pendapatnya, pendidikan TK merupakan basic utama untuk melanjutkan pendidikan yang lebih lanjut, sehingga Ia pun berpesan kepada seluruh warga untuk menjaga sekolah yang telah dibangun oleh ILUNI UI.
Ketua Umum ILUNI UI, Andre Rahadian, memberikan ungkapan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam program ILUNI UI Peduli Palu, Sigi, dan Donggala. Ia menyebutkan, “Partisipasi ILUNI UI dalam pembangunan Sekolah Indonesia merupakan bagian dari penyampaian amanah masyarakat melalui Gala Dana 100 Biduan & 100 Hits untuk Palu, Sigi dan Donggala tahun 2018, bersama Bale Nusa Indonesia dan Komunitas Biduan,” tutur Andre.
Lebih jauh lagi ia melanjutkan, “ILUNI UI akan terus berkomitmen berada di garda terdepan dalam penanganan bencana, dengan menjadi mitra aktif bagi pemerintah. Tentunya keterlibatan ILUNI wilayah pun akan dioptimalkan”.
Yandi Andri Yatmo, guru besar arsitektur di Departemen Arsitektur FTUI yang juga merupakan ketua tim desain Sekolah Indonesia Cepat Tanggap menjelaskan, “Sekolah Indonesia Cepat Tanggap dirancang dengan mengutamakan kecepatan dalam proses membangun namun dengan tetap mencapai kualitas yang baik.
Umumnya bangunan setelah bencana dibangun dengan proses konstruksi yang singkat namun cenderung mengesampingkan kualitasnya. Sekolah Indonesia Cepat Tanggap menawarkan sistem modular yang dapat dikonstruksi secara cepat dengan kualitas layaknya bangunan permanen, serta mudah disesuaikan dengan kondisi di tempat yang membutuhkan.”
Dekan FTUI Dr. Ir. Hendri D.S. Budiono M.Eng menuturkan Sekolah Indonesia Cepat Tanggap merupakan inisiatif dan juga komitmen UI dalam mewujudkan kesempatan belajar yang terbaik bagi anak Indonesia. Sekolah Indonesia Cepat Tanggap tidak hanya menjadi sebuah bentuk pengabdian kepada masyarakat namun juga merupakan sebuah prestasi yang perlu menjadi sebuah inisiatif berkelanjutan.
“Sistem bangunan sekolah modular pada Sekolah Indonesia Cepat Tanggap saat ini sedang dalam proses memperoleh paten,” ujarnya.
Pembangunan sekolah di Palu dan Sigi dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi para mahasiswa dari Universitas Indonesia dan Universitas Tadulako serta partisipasi masyarakat sekitar. (humas/palu ekspres)