PALU EKSPRES – Nama Medina Zein sedang sering diperbincangkan akhir-akhir ini terkait kasus narkoba. Pebisnis yang satu ini mengaku narkoba amfetamin yang dia gunakan merupakan obat untuk mengatasi gangguan bipolar yang dideritanya.
Tentunya, ini menjadi pertanyaan dan perbincangan banyak orang.
Amfetamin sendiri merupakan obat golongan stimulan yang biasanya digunakan untuk mengobati masalah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan narkolepsi.
Namun, sebenarnya bukan untuk gangguan bipolar. Lalu apakah obat dari gangguan kesehatan mental tersebut?
Mengenal gangguan Bipolar
Bipolar adalah salah satu gangguan otak yang ditandai oleh perubahan mood, perasaan hati, pikiran, energi, dan perilaku. Gangguan mental ini ditandai dengan munculnya sejumlah episode, yakni mania (manik), hipomania, campuran, dan depresi berat.
Gangguan ini merupakan masalah medis yang sering kambuh sehingga perlu pengobatan yang tuntas. Lalu bagaimana episode gangguan bipolar ini bisa muncul?
Episode manik umumnya berlangsung selama kurang lebih dua minggu hingga 4-5 bulan. Kemudian episode depresi akan menyusul dan bertahan kurang lebih enam bulan. Episode manik dan depresi ini dapat dipicu adanya peristiwa yang penuh stres atau adanya trauma lainnya.
Jumlah penderita gangguan bipolar dalam suatu populasi ternyata cukup tinggi, yaitu 1,3-3%. Gangguan mental ini dapat menyerang baik pria maupun wanita.
Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan bipolar. Misalnya, faktor genetik, biokimia, neurologis, psikodinamik, dan lingkungan.
Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV- text revised ( DSM IV-TR), gangguan bipolar terbagi menjadi empat jenis, yaitu gangguan bipolar I, gangguan bipolar II, gangguan siklotimia dan gangguan bipolar yang tidak dapat dikategorikan.
Perbedaan dari empat jenis ini adalah gejala yang muncul. Pada bipolar tipe I fase mania sangatlah dominan. Sedangkan bipolar tipe II, periode hipomania yang muncul dan setidaknya mengalami fase depresi satu kali.
Tipe siklotimia merupakan bentuk yang lebih ringan dibandingkan tipe I dan tipe II. Biasanya, ini hanya perubahan suasana hati. Namun bila tidak dijaga, dapat berkembang menjadi tipe I maupun tipe II.