Puluhan Siswa SD Inpres 1 Talise Terima Bantuan dari GNOTA

  • Whatsapp
index3

PALU EKSPRES, PALU – Puluhan pelajar SD Inpres 1 Talise mendapatkan bantuan dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) Kota Palu, Selasa (7/1/2020). Bantuan dari sebuah organisasi sosial nirlaba dan independen itu terdiri dari baju seragam dan perlengkapan sekolah, diserahkan secara simbolis oleh Lurah Talise Sarlin, SE didampingi Ketua Komite Sekolah Abdul Wahid dan Kepala SD Inpres 1 Talise Dra. Rosyida di salah satu ruang kelas SD Inpres 1 Talise.

Kepala SD Inpres 1 Talise Dra. Rosyida sebelum penyerahan bantuan GNOTA tersebut mengatakan, sebanyak 47 anak didiknya memperoleh bantuan dari GNOTA. ”Masing-masing kelas ada yang mewakili menerima bantuan dari GNOTA, untuk kelas 1 misalnya ada 14 siswa penerima bantuan ini,” ujarnya.
Ia berharap bantuan tersebut bisa membantu para anak didiknya untuk menunjang kebutuhan sekolahnya. Lurah Talise Syarlin SE dalam kesempatan tersebut mengatakan dengan adanya bantuan GNOTA ini bisa menjembatani agar anak-anak tidak putus sekolah. Selain itu, Syarlin juga meminta pihak SD Inpres 1 Talise agar tak sungkan berkoordinasi jika ingin melaksanakan kegiatan. Sebab, selain kapasitasnya sebagai Lurah Talise saat ini, ia juga mengaku sebagai alumni pertama SD Inpres 1 Talise.
“Saya alumni 84 yang merupakan alumni sekolah ini,” kata Syarlin.

Lurah Talise Sarlin, SE didampingi Ketua Komite Sekolah Abdul Wahid dan Kepala SD Inpres 1 Talise Dra. Rosyida menyerahkan bantuan dari GNOTA di salah satu ruang kelas SD Inpres 1 Talise. Foto: Abidin/PE

Syarlin mengungkapkan banyak alumni dari sekolah ini telah melahirkan pejabat di Kota Palu. Beberapa di antaranya, Dr. Ubai yang merupakan akademisi salah satu perguruan tinggi serta anggota DPRD Kota Palu Bey Arifin.
“Dua nama yang saya sebutkan ini merupakan saudara saya,” kata Syarlin. Ia bercerita mengenang saat masih sekolah di SD Inpres 1 Talise ini. Sekolah ini dianggap sebelah mata oleh sebagian warga karena kala itu karena latar belakang ekonomi orangtua siswa yang menyekolahkan anaknya di sini pada umumnya ekonomi kurang mampu.
“Dulu kalau kami piknik ramai-ramai diangkut pakai mobil truk, sedangkan di sekolah lain menggunakan mobil pribadi,” ujar Syarlin dengan suara parau mengenang suka duka saat menuntut ilmu di sekolah ini. Olehnya, ia memotivasi siswa siswi SD Inpres 1 Talise agar meningkatkan semangatnya dalam menuntut ilmu. Karena dengan pendidikan merupakan pintu gerbang menuju kesuksesan.

Pos terkait