PALU EKSPRES, PALU BARAT – Seorang bocah nelayan, Mohammad Rezky (12) terseret arus dan hilang di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 12 Januari 2020.
Sebelumnya bersama dua orang rekannya, ia menjala ikan di sekitar Jembatan III Palu. Namun entah bagaimana saat sudah merapat ke tepian, korban Rezky terseret arus sedang dua rekannya berhasil menepi.
Rezky diketahui bersama dua orang rekannya Ahmad Yani (15) dan Mohammad Yusuf (18) saat menjala ikan. Saat arus kencang, hanya dua rekannya yang berhasil menepi. Mereka memang mempunyai kebiasaan menjala ikan sambal berendam di arus sungai hingga sepinggul atau sedada.
Pencarian atas siswa Madrasah Tsanawiyah DDI ini dilakukan oleh tim pencarian dan pertolongan dari Kantor SAR Palu, Kepolisian Perairan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu.
Pencarian awal dilakukan warga setempat dengan cara membentangkan tali dari tepian barat ke tepian timur sungai. Lalu beberapa warga dibantu pelampung dari ban dalam mobil menyeberangi sungai sambil menjejak dasar sunga. Namun pencarian ini tidak berhasil menemukan keberadaan korban. Untuk diketahui lebar Sungai Palu berkisar dari 50 meter hingga 75 meteran.
Setelah tidak membuahkan hasil, tim SAR gabungan melakukan penyisiran menggunakan perahu karet dari arah titik awal hilangnya korban hingga ke muara Teluk Palu. Namun jejak korban juga urung ditemukan.
Pencarian dengan penyelaman juga dipertimbangkan. Itu mengingat Sungai Palu hingga ke muara adalah habitat buaya muara. Buaya-buaya ini sesekali muncul ke tepian. Bahkan sudah beberapa kali memangsa korban di sekitar tepian sungai palu dan muara teluk.
Kepala Kantor SAR Palu, Basrano menyatakan akan melakukan pencarian hingga tujuh hari ke depan. Ini sesuai aturan pencarian dan pertolongan orang.
“Saya bisa mengatakan bahwa hari ini bisa kita tuntaskan. Tapi kita kembalikan kepada kehendak Maha Kuasa. Bila kita belum temukan, berdasarkan Undang-Undang tentang Pencarian dan Pertolongan, operasi SAR bisa kita laksanakan tujuh hari. Ini kita laksanakan dengan gelaran kuat dan sungguh-sungguh agar cepat tuntas,” jawab Basrano saat ditanya sampai kapan operasi pencarian bocah nelayan ini dilakukan.