Saya kaget mendengar pidato ini di TV One. Perlu dalami apa sesungguhnya. Serius, karena kementerian (Pemerintah) dituding oleh pemerintah sendiri. Bahlil, juga bilang, ego sektoral sebagai kendala. Sesuatu yang sudah lama kita tahu. Apakah karena mempertahankan aturan atau ada ego di balik aturan. Ego itu bisa institusi, bisa juga individu pemegang wewenang.
***
Horizon dari sisi ini adalah berpindahnya proses perizinanan dari instruments hukum menjadi instruments ekonomi. Artinya, hukum ini bisa berubah. Dimudahkan atau dibolehkan karena janji ekonomi yang menggiurkan. Legal atau ilegal.
Contoh riil yang paling sederhana adalah upaya menghilangkan AMDAL bila dokument KLHS RDTR tersedia. Padahal, ini adalah dua dokumen lingkungan yang sudut pandangnya berbeda. Persolannya bukan pada dokumennya, tapi pada implementasi dan penegakan hukumnya. Jadi, bila kita bersungguh sungguh maka uruslah dua hal ini. Bukan meniadakan dokumennya.
Kita perlu keikutsertaan semua pihak. Namun, gejala yang menakutkan, bukan pada hilangnya gotong royong. Tapi, bangkitnya kerja sama untuk keburukan. Government, corporate, Community, NGO and Universities Collaboration. Bukan untuk menjaga. Tapi, beramai ambil bagian untuk menghancurkan alam. Dan, inilah Vandalisme Ekologi yang sesungguhnya. Semogalah, tidak begitu.***