Terjebak di Wuhan, Mahasiswa Indonesia Keluhkan Harga Pangan Meroket

  • Whatsapp

PALU EKSPRES – Sebanyak 93 orang mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Wuhan, Tiongkok, memastikan diri mereka masih aman dan sehat. Mereka pun senantiasa menunggu informasi dan perkembangan lebih lanjut.

Meski begitu, tentunya sebagai mahasiswa perantau di negeri orang, mereka harus tetap bertahan di tengah wabah isu virus korona yang menyebar antar lintas negara. Mahasiswa pun mulai mengeluhkan harga pangan.

Bacaan Lainnya

Selain sedang perayaan Imlek, virus korona membuat toko-toko pedagang di sana semakin sepi. Hanya ada beberapa toko kelontong yang masih buka. Bahan makanan yang mulai sulit dengan stok terbatas, membuat harga pangan di sana meroket. Sebab pemerintah setempat mengisolasi wilayah tersebut yang berpenduduk 11 juta orang.

“Kami semua masih aman dan sehat. Memang situasi terkini seperti yang diberitakan bahwa semua transportasi disetop, MRT, pesawat, dan lainnya. Tapi untuk pangan masih aman, meskipun keterbatasan stok pangan membuat harga di sini gila-gilaan naiknya. Berkali-kali lipat,” kata mahasiswa Indonesia di Wuhan saat berbincang dengan JawaPos.com lewat telepon, Gerard Ertandy, Yuliannova Lestari, dan Muhammad Aris Ichwanto, Minggu malam (26/1).

Mereka mencontohkan harga sayuran yang naik drastis. Misalnya membeli kubis, buncis, dan terong harganya mencapai Rp 200 ribuan. Mereka belum mengetahui sampai kapan stok pangan masih aman meskipun kini semuanya masih tercukupi.

“Karena memang sedang Imlek juga, sepi banget semua toko banyak yang tutup dan sepi banget. Kayak Lebaran di Indonesia kan, semua pada tutup karena mau berkumpul sama keluarga. Ditambah lagi isu virus ini, jadi naiknya 2-3 kali lipat. Ya ditambah makan mi instan deh,” kara mereka tertawa.

Untuk kebutuhan pangan lainnya seperti protein juga masih cukup meski pasokan terbatas. Tentunya pasar induk di Wuhan lama kelamaan bisa saja kesulitan mendapatkan pasokan karena akses transportasi yang dihentikan.

Stok Obat Aman

Untuk stok obat-obatan dan masker juga aman. Mahasiswa Indonesia selalu berkoordinasi dengan pihak kampus untuk melaporkan kondisi kesehatan terbaru. Pihak kampus juga selalu memberikan upaya preventif yang baik.

Pos terkait