Di Parigi Barat Parimo, Hanya Dua Desa Tak Ada Kasus Stunting

  • Whatsapp

“Jadi, anak itu kami sampaikan ke orangtuanya untuk tidak diberi makanan dan disarankan untuk minum air susu ibu (ASI), karena usia 4 bulan sampai 2 tahun idealnya minum ASI saja. Itu untuk pencegahan stunting dan saya yakin mungkin masih ada lagi yang lain,” ujarnya.

Lanjut dia mengatakan, dalam pencegahan stunting di Kecamatan Parigi Barat pihaknya telah berupaya melakukan inovasi-inovasi seperti, Bro Kamu Penting, yang sudah launching tahun sebelumnya.
“Bro itu adalah sapaan dan Kamu Penting itu kepanjangannya, Kaula Muda Peduli Stunting,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Bro Kamu Penting ini kata dia didalamnya tergabung anak-anak usia muda yang berumur 15 hingga 24 tahun.

Disamping itu rencana pihkanya kembali akan melaunching satu inovasi lagi yaitu, Masyarakat Mandiri Peduli Sehat (MARI LIHAT).

Sehingga, dengan adanya inovasi ini masyarakat diharapkan dapat melihat ketimpangan yang ada di lingkungannya. Karena stunting bukan hanya untuk balita, tapi juga untuk ibu hamil.

Pencegahan stunting juga harus didukung dengan lingkungan yang bersih, ketersediaan jamban dan air besih.

Dampak anak kurang gizi kronis tambahnya, tidak hanya kecerdasanya saja namun kepercayaan dirinya juga berkurang.

Dengan demikian pihaknya meminta kepada seluruh pemerintah desa di Kecamatan Parigi Barat untuk bergerak bersama dalam hal penanganan stunting.

“Di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) sangat penting asupan gizi, dan kesehatanya. Jadi pemantuan mulai hamil, melahirkan, sampai anak usia 2 tahun,”ujarnya. (asw/palu ekspres)

 

Pos terkait