Aktivitas PT CPM di Poboya,  BPS Memutakhirkan Directory Perusahaan Tambang

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU– Keberadaan aktivitas tambang emas PT. Citra Palu Minerals (CPM) akan menjadi target Badan Pusat Statistik (BPS) dalam memutakhirkan Directory Perusahaan Tambang. Sehingga, BPS Provinsi Sulawesi Tengah akan mengecek kondisi terkini dan jika sudah beroperasi tentu akan memutakhirkan directory perusahaan yang ada, termasuk kegiatan produksi dari tambang yang dikelola oleh CPM di Poboya, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
“Dengan memasukkan PT. CPM dalam directory perusahaan akan menjadi target BPS dalam melakukan survei rutin sehingga dapat diketahui dampak keberadaan tambang emas itu terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Tengah,” kata Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Sulteng, Irwanto, Selasa (11/2/2020).
Selanjutnya, BPS Sulteng akan melakukan survei terhadap uji coba produksi bijih emas cucu perusahaan PT Bumi Resources Minerals Tbk, atau BRMS itu. Survei itu di antaranya, mengenai jumlah tenaga kerja, jumlah produksi dan sebaginya.
Hasil survei tersebut lanjutnya juga akan dikoordinasikan dengan BPS Pusat.
“Menurut informasi tahap produksi sudah dilaksanakan pada Bulan Desember 2019,” kata Irwanto.
Sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk, atau BRMS melalui entitas anak perusahaannya, PT Citra Palu Minerals, akan memulai produksi emas dari tambang yang berada di Palu, Sulawesi Tengah, pada kuartal IV-2019 mendatang.
Director and Investor Relations BRMS, Herwin W Hidayat mengatakan, pihaknya telah menyiapkan belanja modal tahap pertama untuk kebutuhan penambangan tersebut, dengan total mencapai US$15 juta.
Herwin mengatakan, untuk memulai produksi emas di Palu itu akan dimulai dalam beberapa tahap, dengan target awal, yakni 100 ribu ton bijih per tahun.
“Kami berharap, akan mulai menghasilkan emas pada November 2019 mendatang,” ujar Herwin.
Menurutnya, jika kegiatan penambangan mulus, produksi emas dari tambang di Palu ini bisa naik sampai 600 ribu ton ore dalam beberapa tahun mendatang. Progres proyek saat ini sudah mencapai 80%, dan tumpukan ore pun sudah bisa terlihat di tambang.
“Tahun pertama 100 ribu ton, tahun kedua diharapkan 180 ribu ton bijih. Proyek tambang emas di Palu ini telah dapat izin konstruksi dan produksi dari pemerintah sampai 2050,” ujarnya. (fit/palu ekspres)

Pos terkait