PALU EKSPRES, DONGGALA – Risiko penularan infeksi corona virus disease 2019 (covid-19) terus memakan korban. Di Sulawesi Tengah per tanggal 3 Maret 2020, korban terhitung 2 positif, 1 PDP meninggal dan 109 PDP serta 27 orang berstatus ODP.
Trend pasien ODP dan PDP yang terus meningkat di Sulawesi Tengah, memaksa pemerintah mengambil langkah strategis untuk mengerem penyebaran pandemi global tersebut.
Di Sulawesi Tengah, Gubernur Longki Djanggola telah menginstruksikan pengetatan pintu masuk ke wilayah ini secara terjadwal yang dimulai sejak pukul 17.00 – 07.00 wita setiap hari. Seperti yang terpantau di perbatasan Sulteng – Sulbar yang terletak di Desa Watatu, Banawa Selatan Kabupaten Donggala, sejumlah petugas tampak siaga.
Setiap orang yang masuk ke wilayah Sulawesi Tengah harus diukur suhu tubuhnya di tenda yang sudah disiapkan. Sejumlah petugas yang terdiri dari pegawasi Dishub 2 orang, perawat 2 orang dan 1 orang dokter serta 3 petugas dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Donggala.
Menurut drg I Wayan Sumadiyasa, mereka terdiri tiga shift. Setiap tim bekerja selama 8 jam selama 24 jam penuh. Sejak dibuka pada 28 Maret 2020, sudah ratusan warga yang melintas di perbatasan. Mereka cuci tangan tanga terlebih dahulu di tenda yang sudah disiapkan kemudian interview singkat soal riwayat yang pernah diderita dan diakhiri dengan pengukuran suhu tubuh. ”Rata-rata suhu tubuh hanya 37 derajat kebawah,” katanya kepada wartawan, Kamis 2 Maret 2020.
Jika ada warga yang panasnya mencapai 38 derajat atau ada indikasi sakit maka yang bersangkutan akan di bawah ke Puskesmas untuk dilakukan tindakan medis. (kia/palu ekspres)