2020, Target Produksi Kedelai di Parimo Menurun

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PARIGI- Tahun ini, petani hanya ditarget memproduksi kedelai sekitar 4.137 ton. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Nelson Metubun kepada wartawan di Parigi, Jumat (17/4/2020).
Menurut Nelson, target produksi kedelai di Kabupaten Parigi Moutong mengalami penurunan tahun ini.
“Menurunnya target produksi, salah satunya dipengaruhi tidak tersediannya benih bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI), sehingga sangat mempengaruhi produksi,” kata Nelson Matubun.
Kondisi tersebut kata Nelson memaksa petani mendatangkan benih berkualitas tinggi dari Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Olehnya, diharapkan ke depan dengan bersedianya tiga kelompok tani penangkar benih kacang kedelai di kabupaten ini bisa menjawab keluhan petani di Parimo.
Dia mengatakan, pada musim tanam Oktober 2019, sampai Maret tahun ini target luas tanam kedelai hanya sekitar 706 hektare, sedangkan musim tanam April hingga September tahun ini sekitar 1.044 hektare, sehingga total dua musim itu seluas 1.750 hektare.
Begitu pula luas lahan yang dipanen hanya di target 1.667 hektare dengan produktivitas 24,82 kwintal per hektare. Jika dibandingkan tahun sebelumnya lanjut Nelson, target produksi komoditas kedelai Parimo sekitar 7.043 ton.
“Selain belum memiliki benih bersertifikat, ketersediaan lahan juga mempengaruhi target produksi,” ungkapnya.
Nelson mengatakan, budidaya kedelai di Parimo salah satu bentuk dukungan Upaya khusus padi, jagung dan kedelai (Upsus Pajala) sebagai program Pemerintah Pusat di bawah kendali Kementerian Pertanian untuk meningkatkan produksi pangan Nasional.
Ia menambahkan, walaupun target produksi kedelai menurun, namun dua komoditas tanaman pangan lainnya yang menjadi andalan Kabupaten Parimo justru mengalami peningkatan signifikan.
Sebab, tahun ini menurut Nelson produksi padi di targetgetkan sebesar 344.456 ton dengan ketersediaan luas tanam sekitar 64.590 hektare dan luas panen 62.355 hektare, sedangkan untuk komoditas jagung ditargetkan 118.622 ton.
“Meskipun di tengah situasi pendemi COVID-19, petani tetap menjalankan aktivitasnya,” pungkasnya. (asw/palu ekspres)

Pos terkait