Melihat Aktivitas Guru MI Alkhairaat Sakita, Membunuh Kejenuhan di Tengah Pandemi Covid-19

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, MOROWALI– Pandemic Covid-19 benar-benar mengubah drastis cara pandang sikap dan pikiran orang dalam menyikapi situasi sosial, ekonomi, budaya, hukum dan pendidikan. Dunia pendidikan yang saat ini sedang gencar dengan Kebijakan “Merdeka Belajar” oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim juga tidak terlepas dari dampak merebaknya Covid-19. Akibatnya, seluruh siswa harus belajar dari rumah agar tetap menyerap pelajaran tanpa harus ke sekolah untuk menghindari penularan Covi-19.
Sayangnya kebijakan untuk memanfaatkan teknologi online seperi HP Android, Laptop dan desktop dalam menerima pelajaran dari guru tidak bisa diakses seluruh siswa. Sebab, masih banyak siswa yang tidak memiliki teknologi tersebut dengan berbagai alas an, terutama alasan ekonomi.
Untuk menyikapi problem tersebut, pihak sekolah menempuh caranya masing—masing agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik. Selain memanfaatkan media online seperti Whats App, guru juga aktif membagikan jenis pelajaran serta tugas melalui print out atau foto copy pelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa. Salah satu yang menerapkan metode pembelajaran ini adalah MI Al-Khairaat Sakita Kecamatan Bungku Tengah. Tuntutan inovasi setiap madrasah dalam menyiasati layanan pendidikan kepada sisiwanya di tengah pandemi Covid-19, sangat dibutuhkan. Sehingga ketergantungan guru dalam memberikan materi pelajaran melalui media online tidak lagi menjadi acuan satu-satunya. Apalagi yang juga menjadi kendala disisi lain adalah kualitas jaringan internet.
MI Al-Khairaat Sakita memiliki 193 siswa dengan jumlah tenaga guru sebanyak 16 orang. Selain mengisi kegiatan belajar mengajar, MI Al-Khairaat Sakita juga memiliki kegiatan ekstra kurikuler seperti tahfidz Qurán, ceramah, seni tari, rebana, samrah dan kewirausahaan anyaman rotan. Namun beberapa kegiatan ekstra kurikuler siswa untuk sementara dihentikan sampai kegiatan belajar mengajar dinyatakan kembali normal.
Untuk menghilangkan kejenuhan para guru di masa pandemic ini, kegiatan kewirausahaan anyaman rotan yang merupakan kegiatan ekstara madrasah menjadi salah satu solusinya. Selain mengurangi tingkat stres, kegiatan ini juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan di tengah gejolak ekonomi akibat corona. Usaha ekonomi kreatif Madrasah yang belum lama dilaunching oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Morowali ini mendapat apresiasi sekaligus perhatian khusus dari Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali dan para orangtua siswa.
Hasilnya, produk karya para guru dan siswa MI Al-Khairaat Sakita seperti tudung saji, keranjang rotan, bosara dan beberapa jenis anyaman lainnya banyak diminati oleh masyarakat. (**/fit/palu ekspres)

Pos terkait