Karena itu, Islam sangat melarang memutuskan silaturrahim. Kenapa? Sebab manusia pada hakekatnya tidak bisa hidup sendiri. Ada saatnya dia memberi, tetapi pada saat lain giliran dia diberi.
Jangan meniru sifat ayam. Ketika diberi makan ia mengusir teman-temanya hanya untuk memperlihatkan kekuasaan dan ketamakannya. Jangan pula seperti bebek, ketika diberi makan ia menghabisi makanan tanpa peduli dengan teman di sekitarnya. Tetapi tirulah sifat angsa (angsaniawi). Ketika diberi makan ia melihat kiri-kanan, memperhatikan nasib saudara se-angsa sambil mengajak rekannya untuk bersama menikmati makanan dari tuannya.
Inilah prinsip Islam yang diajarkan Nabi SAW dalam hadisnya: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling memberi manfaat kepada orang lain.” (HR. Al-Qudha’i). Wallahu a’lam bi al-shawaab.*
