Tetap Berkibar di Masa Pendemi COVID 19

  • Whatsapp

Oleh Busranuddin Daeng Masserang*

          Kegiatan penyuluhan di Indonesia khususnya dibidang pertanian telah memiliki sejarah yang cukup panjang, yaitu dimulai sejak awal abad 20 dengan hasil yang cukup menggembirakan pada saat itu.  Usaha- usaha tersebut terus dikembangkan dan kemudian dibentuk suatu sistem penyuluhan pertanian yang melembaga di Indonesia  dengan dibentuknya Dinas Penyuluhan (Landbouw Voorlichting Dients atau atau LVD) pada tahun 1908 di bawah Deprtemen Pertanian (BPLPP, 1978, Iskandar 1969).

Dengan perkembangan waktu dan zaman, efektifitas penyuluhan tersebut terus berkembang menjadi beberapa bidang, khususnya dalam rangkap kategori Ilmu-Ilmu hayati yaitu, Penyuluh Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, yang secara empirik memiliki tugas yang sama sesuai bidang masing-masing.

            Di masa pendemi COVID 19, hirarki wawasan serta pengamalan penyuluh harus lebih diefisienkan mengingat banyaknya masyarakat yang masih perlu dirangkul dan dibantu dari produktivitas, serta penangkapan peluang usaha. Secara empirik, melihat kondisi umum di dunia produksi dan usaha saat pendemi COVID 19, maka yang menjadi tolak ukur perjuangan adalah dari penyaluran usaha, dalam hal ini adalah hasil dari produksi yang telah diperoleh dari masyarakat dan sudah barang tentu ini adalah sebagian dari tupoksi seorang penyuluh.

            Berbicara pada tatanan ekonomi mikro di masa pendemi COVID 19, permasalahan yang sangat actual adalah media jual ataupun pasar. Hal ini sangat riskan apabila nilai produksi meningkat sedangkan pasar tidak tersedia dengan maksimal, dalam artian adanya pendemi COVID 19, serta untuk mendukung program pemerintah memutus mata rantai COVID 19 maka umumnya masyarakat akan memilih berdiam diri di rumah.

            Ketika masyarakat lebih banyak di rumah maka teori ekonomi yang mengatakan “ Ketika harga banyak di pasar, nilai akan turun dan ketika harga berkurang nilai akan naik”. Teori ini akan berlaku dan mengakibatkan kerugian ditingkat petani. Dampak pendemik COVID 19 ini sudah pasti sangat terasa ditingkat petani. Oleh sebab itu dibutuhkan kinerja penyuluh yang lebih modern dalam menghadapi sebagian masalah di masa pendemi.  Apalagi isu pendemik belum diketahui kapan berakhir.

Pos terkait