Anggaran Tidak Cukup, Rehab Jembatan Jalur Dua Bambalemo Dilanjutkan Tahun Depan

  • Whatsapp
Kepala Bidang Bina Marga DPUPRP Parimo, I Wayan Mudana. Foto : Ist

PALU EKSPRES, PARIMO – Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPRP) Kabupaten Parigi Moutong, I Wayan Mudana mengatakan, rehab jembatan kembar di Jalur II Desa Bambalemo , Kecamatan Parigi, dipastikan akan bergeser tahun depan.
“Pergeseran anggaran ini karena anggaran untuk merehab tidak cukup,” kata I Wayan Mudana kepada wartawan di Parigi, Rabu (24/6/2020).
Menurut dia, untuk pengadaan gelagar jembatan saja anggaran tersebut tidak cukup. Sehingga, lanjutan rehab jembatan jalur dua tidak bisa dipaksakan pelaksanaannya. Kerena, pihaknya tidak menginginkan anggaran rehab jembatan yang ambruk akibat bencana gempa bumi yang melanda Palu, Donggala, Sigi dan Parimo beberapa tahun lalu itu mengendap.
Dengan demikian, pihaknya mengalihkan anggaran tersebut untuk pekerjaan jalan. Sementara jembatan yang menggunakan dana hibah dari Provinsi Sulteng di Desa Olobaru dan Lemusa, itu tetap dikerjakan.
“Saya sudah menyurat ke ULP untuk proses lelangnya. Sedangkan itu tidak sampai di fisik, cukup pengadaannya saja. Untuk fisik tahun depan,” terang I Wayan.
Untuk pekerjaan jembatan kembar tersebut jelasnya, setelah dilakukan perhitungan kembali sampai dengan pengadaan fisik, pihaknya membutuhkan anggaran sekitar Rp 6,5 miliar. Sedangkan anggaran yang ada saat ini hanya Rp 4,5 miliar.
“Untuk pengadaan gelagar saja dibutuhkan Rp 5 miliar, belum fisik dan lainnya,” ujarnya.
Selain kekurangan anggaran tambahnya, pandemi Covid-19 ini juga menjadi salah satu penyebab rehab jembatan tersebut digeser ke tahun depan. Sebab, biaya untuk ekspedisi pengiriman bahan-bahan untuk kebutuhan jembatan itu melambung tinggi karena harus melewati sejumlah pos perbatasan.
Menurutnya, setelah dihitung kembali, untuk anggaran ekspedisi mencapai Rp 300 juta. Sedangkan pengadaan gelagar sudah tidak cukup.
“Kemarin saya sempat survei melelui telepon untuk produsen baja khusus jembatan di Bogor, kata mereka untuk pengiriman barang dua kali lipat dari harga sebelum adanya virus corona,” tuturnya. (asw/palu ekspres)

Pos terkait