Oleh Ratnawati
Di tengah Pandemi Covid-19, Fakultas Pertanian Unisa Palu, kemarin (29/6/2020) sukses menyelenggarakan webinar bertajuk manfaat Bakteri dalam meningkatkan produksi tanaman. Webinar yang menghadirkan dua nara sumber kapabel itu, yakni Dr.Ir.Aris Aksarah Pas, dosen senior Faperta Unisa dan Dr. Sarjiya Antonius peniliti senior mikrobiologi LIPI, sungguh memberi banyak ilmu. Sebagai moderator dalam webinar itu, terinspirasi untuk berbagi, bagaimana peran spektakuler mikroba itu bagi kehidupan.
Banyak dari kita, mungkin hanya tahu bahwa mikroba itu biang penyakit bagi manusia, terlebih dengan pandemi Covid-19 sekarang ini, yang disebabkan mikroba bernama Corona. Serta rentetan penyakit berbahaya yang disebabkan oleh mikroba lain berupa bakteri dan jamur. Namun pernahkah kita membayangkan bahwa ada triliunan kelompok mikroba (bakteri) yang hidup di kulit dan dalam tubuh kita. Di dalam sistem pencernaan, bakteri membantu mencerna makanan, seperti serat yang berasal dari sayuran, yang tidak bisa kita cerna sendiri. “Kita mendapatkan nutrisi dari makanan yang diasup berkat jasa bakteri,” kata Anne Maczulak, ahli mikrobiologi dan penulis buku Allies and Enemies How the World Depends on Bacteria. Bakteri jualah yang menyuplai kebutuhan vitamin kita, seperti biotin dan vitamin K. Penelitian yang dilakukan pada kelinci percobaan yang dibiakkan di lingkungan steril tanpa bakteri menunjukkan hewan malang itu kekurangan gizi dan mati lebih cepat dibandingkan hewan yang memiliki bakteri dalam tubuhnya. Singkatnya, kita tak bisa hidup bila tak ada mikroba. Demikian halnya kesehatan tanah dan lingkungan, juga sangat tergantung dan bahkan dikendalikan oleh keanekaragaman mikroba, seperti halnya dalam tubuh kita. Jadi keanekaragaman mikroba menentukan sistem ketahanan manusia dan tanaman.
Demikian banyak manfaat mikroba itu bagi kehidupan, namun kita secara sengaja ikut punya andil mengkerdilkan perannya di alam. Dengan alasan produksi an sich, kita leluasa mengembangkan pertanian konvensional, yang mengandalkan input anorganik berupa pupuk sintesis dan pestisida, yang terbukti membunuh peran penting mikroba bagi kehidupan. Kita semua mahfun, bila sektor pertanian ini tak berkontribusi (tak bergerak), maka tidak akan ada kehidupan. Menjadi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian. Keberlanjutan yang saya maksud adalah bagaimana tetap menjaga produksi, namun keselamatan lingkungan juga tetap terjaga.