Dr. Sarjiya Antonius menyatakan bahwa akibat penggunaan input kimia yang demikian tinggi, banyak menimbulkan kerusakan, baik terhadap struktur tanah, kejenuhan tanah terhadap air, terhadap hewan, mikroba dan terhadap manusia. Kesuburan tanah mengalami penurunan di banyak wilayah karena introdusir bahan kimia secara sengaja yang belangsung masif dan lama. Penggunaan pestisida yang tidak mudah terurai, akan terserap dalam rantai makanan dan sangat membahayakan kehidupan mikroba, serangga berguna, burung pemangsa dan akhirnya pada manusia.
Olehnya patut disadari sejak sekarang untuk mengembangkan pertanian yang lebih ramah lingkungan, pertanian yang bersahabat dengan mikroba. Teknologi alternatif dalam pertanian masa depan itu banyak dikenal dengan nama pertanian alami, atau pertanian berkelanjutan dengan masukan rendah, usaha tani organik dan pertanian organik. Pengertian tersebut pada dasarnya mempunyai prinsip dan tujuan yang sama, yaitu untuk melukiskan sistem pertanian yang bergantung pada produk-produk organik dan alami, serta secara total tidak termasuk penggunaan bahan-bahan sintetik.
Salah satu untuk upaya penting untuk menjaga ketersediaan hara tanaman dengan baik yang dapat meningkatkan kondisi tanah dan melindungi lingkungan tanah, yaitu dengan pemanfaatan mikroba. Beberapa mikroba tanah seperti Rhizobium, Azaosprillium, Azotobacter dan Mikoriza menghasilkan metabolit yang mempunyai efek sebagai zat pengatur tumbuh. Bakteri Azotobacter misalnya selain dapat menambat N juga menghasilkan thiamin, riboflavin, nicotin indol acetic acid dan giberelin yang dapat mempercepat perkecambahan bila diaplikasikan pada benih dan merangsang regenerasi bulu-bulu akar sehingga penyerapan unsur hara melalui akar menjadi optimal. Metabolit mikroba yang bersifat antagonis bagi mikroba lainnya seperti antibiotik dapat pula dimanfaatkan untuk menekan mikroba patogen tular tanah disekitar erakaran tanaman. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mikroba tanah melakukan immobilisasi berbagai unsur hara sehingga dapat mengurangi hilangnya unsur hara melalui pencucian. Unsur hara yang diimobilisasi diubah sebagai massa sel mikroba dan akan kembali lagi tersedia untuk tanaman setelah terjadi mineralisasi yaitu apabila mikroba mati. Luar biasa…