PALU EKSPRES, PALU– Hasil pemantauan harga penjualan komoditas hasil pertanian di tingkat produsen, biaya produksi, dan konsumsi rumahtangga terhadap barang/jasa di wilayah perdesaan selama Juni 2020 menunjukkan bahwa dengan menggunakan tahun dasar 2018, NTP Provinsi Sulawesi Tengah turun sebesar 2,02 persen, yakni dari 95,94 pada Mei menjadi 94,01 pada Juni. Hal ini disebabkan penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 1,64 persen, sebaliknya indeks harga yang dibayar petani meningkat sebesar 0,39 persen.
“NTP menunjukkan daya tukar dari produk pertanian terhadap barang dan jasa baik yang dikonsumsi oleh rumahtangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Sehingga, semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat tingkat kemampuan atau daya beli petani,” kata Kepala BPS Sulteng Dumangar Hutauruk, Rabu (1/7/2020).
Subsektor tanaman perkebunan rakyat selama Juni 2020 mengalami penurunan indeks nilai tukar paling besar, yakni 3,35 persen. NTP di subsector ini pada bulan Mei sebesar 94,43, turun menjadi 91,27 pada Juni 2020. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya indeks harga yang diterima petani sebesar 2,96 persen. Sebaliknya indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,41 persen.
Subsektor tanaman pangan juga mengalami penurunan NTP. Selama bulan Juni, subsektor ini kembali mengalami penurunan indeks sebesar 1,52 persen yakni dari 98,99 pada Mei menjadi 97,48 pada Juni 2020.
Subsektor lainnya yang mengalami penurunan NTP adalah peternakan. Pada bulan Juni 2020, subsector ini mengalami penurunan NTP sebesar 0,12 persen. Nilai NTPT yang semula 95,83 pada Mei berubah menjadi 95,72 pada Juni 2020. Kondisi ini disebabkan oleh penurunan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,02 persen berbanding terbalik dengan peningkatan indeks harga yang dibayarkan petani yang mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen.
Sementara dua subsector yaitu, perikanan dan holtikultura mengalami peningkatan indeks nilai tukar. Subsektor perikanan mengalami peningkatan sebesar 1,27 persen atau naik dari 98,27 pada Mei menjadi 99,51 pada Juni 2020. Subsektor hortikultura juga mengalami peningkatan NTP sebesar 0,30 persen atau berubah dari 92,51 pada Mei 2020 menjadi 92,78 pada Juni 2020. (fit/palu ekspres)