Menyelamatkan Pangan Keluarga di Era Covid

  • Whatsapp
Rostiati Dg rahmatu. Foto: Istimewa

Oleh Rostiati Dg. Rahmatu

In the medium term, the question is : where does the world get more food from..?… Ideally, a big part of the supply response would come from the world’s 450 million smallholders in developing countries, people who just farm afew acres (The Economist).

Bacaan Lainnya


PREDIKSI tentang kapan berakhirnya pandemi Covid 19 hingga kini belum ada titik terang. Data Driven Laboratory (DDL), Singapura University baru saja merilis sebuah laporan tentang wabah Covid 19 pada akhir April 2020. Laporan yg diberi judul, “When Covid 19 will be end” tersebut, mengungkapkan informasi, kapan setiap negara terjangkiti virus dan kapan berakhirnya (Priya, 2020). Waktu terlama adalah akhir Desember 2020.

Karena sifatnya prediksi maka akurasi kepastiannya tetap diragukan. Pertanyaannya, bila wabah ini berkepanjangan, apa yang akan terjadi ?. Banyak sektor terutama yang berkait langsung dengan jasa dan ketergantungan lainnya akan mengalami kesulitan. Salah satu atau satu satunya sektor yang perannya tidak bisa digantikan adalah pertanian.

URGENSI PERTANIAN

Kita boleh berjuang keras agar bebas dari Pandemi Covid ini, namun setelah sembuh atau sehat, tapi tidak punya makanan, pastilah celaka. Kekuatiran ini dikuatkan oleh informasi dan data akurat. WFP (Word Food Program) dalam laporannya ke PBB akhir Maret 2020, menyebutkan bahwa angka kematian karena dampak ekonomi akibat Covid, berlipat ganda dibanding kematian akibat langsung dari virus tersebut WFP, (2020).

Berdasarkan fakta ini maka hampir semua negara mengurangi atau menghentikan semua eksport hasil pertanian untuk menjaga ketersediaan pangan dalam negerinya. Untuk itu, iktiar kemandirian pangan dalam negeri kita pun, bukan cuma penting tapi mutlak dilakukan. Sekarang, haruslah dimulai sebelum terlambat. Penting, karena pertanian bukan hal yang instan. Dia butuh waktu, menam dan merawat dengan kesungguhan dan kesabaran sebelum panen.

Kementerian Pertanian RI menginformasikan bahwa, cadangan pangan, khusus beras masih tersedia selama ramadan (very, 2020). Bahkan berharap hingga akhir tahun 2020. Berita yang sedikit mengembirakan, namun waktunya sangat terbatas. Olehnya itu, iktiar budidaya padi harus terus digiatkan seiring ketidak pastian berakhirnya wabah tersebut. Di samping itu, konsumsi kita bukan hanya beras untuk karbohidrat. Tapi juga, sayur sayuran dan buah buahan (hortikultura) sebagai pemasok vitamin. Serta, Ikan dan daging (sumber protein).

Pos terkait