PALU EKSPRES, PARIMO– Banjir bandang menerjang Desa Boyantong, Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, sejak Sabtu (11/7/2020).
Pantauan media ini, pasca banjir hingga Selasa (14/7/2020), tercatat sudah 13 rumah warga di Desa Boyantongo hanyut terbawa air. Kemudian, sekitar 20an rumah pula yang rusak parah dan terancam hanyut seperti rumah warga lainnya.
“Sebelumnya, ada 6 rumah yang hanyut, tapi sekarang bertambah 7 sehingga, totalnya 13 rumah. Ditambah lagi sekitar 20an rumah yang rusak dan terancam hanyut.” kata salah sorang warga Boyantongo, Ajis kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).
Untuk sementara kata Ajis, warga korban banjir masih mengungsi dan bertahan di rumah keluarga mereka. Kini, warga membutuhkan bantuan pakaian, terpal untuk digunakan membangun tenda dan lainnya.
Bukan hanya itu kata Ajis, warga juga mengalami krisis air terutama pasokan air bersih untuk keperluan minum, dan masak makanan.
“Kalau untuk mandi masih ada air sumur. Tapi air minum yang sangat dibutuhkan warga di lokasi bencana saat ini.” sebutnya.
Menurut Ajis, sebagian warga yang menjadi korban banjir di desa itu, tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. Sehingga, banyak warga yang membutuhkan pakaian, mulai dari pakaian anak-anak hingga dewasa.
“Ada sejumlah warga tidak sempat menyelamatkan barang-barangnya. Sehingga, ada yang mengungsi cuma menggunakan pakaian di badan saja,” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah secepatnya menindaklanjuti apa yang menjadi kebutuhan warga korban banjir di Desa Boyantongo saat ini.
Diketahui, selain Desa Boyantongo ada juga sejumlah desa di eks Kecamatan Parigi diterjang banjir akibat hujan yang berkepanjangan beberapa pekan terakhir yang mengguyur wilayah Kabupaten Parigi Moutong.
Sehingga, membuat sejumlah infrastruktur di beberapa titik terlihat rusak seperti, jalan, jembatan, areal persawahan dan lainnya. (asw/palu ekspres)