Tiga Desa Terdampak Parah, 1.638 Orang Mengungsi Akibat Banjir di Parimo

  • Whatsapp
MENGUNGSI - Warga desa Olobaru dusun III Kecamatan Parigi Selatan saat berada ditenda pengungsian : Foto : ASWADIN/PE

PALU EKSPRES, PARIMO– Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong, I Nyoman Adi menyebutkan, pengungsi korban banjir di Kabupaten Parimo masih membutuhkan bantuan logistik.
Menurut I Nyoman Adi, situasi tanggap darurat saat ini masih menjadi kebutuhan prioritas di sejumlah posko pengungsian.
“Saat ini ketersediaan logistik di posko pengungsian sangat terpenuhi, karena bantuan dari berbagai pihak terus mengalir.” kata I Nyoman Adi kepada wartawan di Parigi. Jumat (17/7/2020).

Menurut laporan pihaknya beberapa hari terakhir banyak bantuan yang masuk, baik lewat pribadi maupun dari lembaga kemanusiaan. 
“Dan pendistribusian ke posko-posko pengungsian terus berjalan,” sebutnya.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan, sejauh ini belum ada korban banjir yang tinggal di posko pengungsian terpapar diare maupun penyakit-penyakit lain yang umumnya menyerang pada kondisi tanggap darurat bencana.
Ia menambahkan, di situasi tanggap darurat, pemerintah Parimo juga telah mendirikan posko-posko kesehatan di sejumlah titik bencana yang dianggap cukup parah, termasuk pemantauan oleh pihak petugas kesehatan di 13 desa terdampak.
“Dari pemantauan kami ada tiga desa yang terdampak parah, yakni Desa Boyantongo, Desa Olobaru Kecamatan Parigi Selatan dan Desa Olaya Kecamatan Parigi,” ujarnya.
Untuk data sementara yang dirilis BPBD Parimo kata dia, sekitar 3.797 jiwa atau 1.027 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir, 84 orang lansia, 10 orang ibu hamil, 82 orang balita dan 18 bayi serta 5 orang penyandang disabilitas.
Bencana banjir juga merusak sekitar 75 rumah warga, terdiri 67 rumah rusak berat, tiga rusak sedang, lima rusak ringan. 
Selain itu terdapat 22 rumah hanyut terseret banjir, 118 rumah terancam dan 361 rumah terendam hingga memaksa 1.638 jiwa atau 429 kepala keluarga mengungsi dengan kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp5,5 miliar.
“Saat ini relawan baik PMI maupun BPBD serta instansi dan lembaga lain ikut membantu membersihkan rumah warga yang terendam material banjir,” pungkasnya. (asw/palu ekspres)

Pos terkait