Kalkulasi Pilgub Sulteng 2020, Akan Berlabuh di Mana?

  • Whatsapp
Hasanuddin Atjo.Foto: Istimewa

Oleh Hasanuddin Atjo

Pilgub Sulteng yang akan digelar pada 9 Desember 2020 akhirnya hanya mampu meloloskan dua pasang calon dan mengulangi pilgub di 2015. Rusdi Mastura dan Ma’mun Amir adalah pasangan pertama lolos Pilgub 2020, setelah melewati batas minimal 9 kursi di DPRD Provinsi. Pasangan mantan Wali kota Palu dan Bupati Banggai ini diusung 10 partai, dan dukungan 2 partai “non seat”.

Bacaan Lainnya

Pasangan Hidayat Lamakarate dan Bartholemeus Tandigala, berlatar Aparatur Sipil Negara , ASN setelah melalui perjuangan panjang dan melelahkan, di “injury time” berhasil lolos memenuhi syarat minimal dan diusung 2 partai serta dukungan 4 partai non seat. Hidayat dengan jabatan akhir Sekprov di Sulawesi Tengah, sesungguhnya memiliki karier sebagai ASN 10 tahun lagi, namun yang bersangkutan lebih memilih berkarier di politik.

Di satu kesempatan bertempat di salah satu Warkop, seorang kawan bertanya; pak Doktor “ ke arah mana angin akan bertiup di Pilgub Sulteng 2020”?. Secara diplomatis saya berkomentar, sesungguhnya yang bisa jawab adalah ahli politik. Saya ahli dibidang perikanan dan kelautan, serta sedikit memahami tentang perencanaan dan bisnis.

Salah satu kawannya menimpali bahwa kita hanya lihat sejumlah analisis dan prediksi pak Doktor di sejumlah artikel yang realitasnya tidak jauh meleset dari prediksi. Kita banyak mendapat pencerahan dan edukasi. Kita ingin mengetahui bagaimana pandangan pak Doktor terkait Pilgub Sulteng 2020. Agar tidak terlalu lama terperangkap di ruang “baku angkat alias memuji” dan bahasa lokalnya “bapatende”, maka saya sudahi dan berkata OK Bro, minggu depan saya coba ulas.

Dari sejumlah referensi dan diskusi dengan beberapa kalangan, bahwa kemenangan dalam berkontestasi di Pilkada setidaknya dipengaruhi oleh akumulasi tiga variabel yang dipengaruhi oleh beberapa sub variabel. Ketiga variabel itu adalah Politik identitas; Produktifitas mesin suara partai; serta Program kerja yang ditawarkan.

Politik identitas di sejumlah Pilkada di negeri ini, memberi fakta sangat berpengaruh atas keterpilihan bagi peserta yang ikut berkontestasi dibanding variabel lainnya. Karena itu akan diulas 3 (tiga) pendekatan dalam memahami terbentuknya sebuah identitas bagi seseorang, yaitu:

Pos terkait