PALU EKSPRES, PALU– Posyandu di Sibalaya Utara, Kabupaten Sigi menunjukkan peningkatan kegiatan sejak keberadaan Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (PELKESI) di desa itu. Peningkatan kegiatan tersebut terutama dengan meningkatnya kehadiran bayi dan balita di Posyandu sejak diberikan makanan tambahan yang dibantu oleh PELKESI sejak 2019 sampai Juni 2020.
Kader Posyandu Desa Sibalaya Utara, Zaetun S. Pattah mengatakan betapa ia mendapat banyak ilmu dan pengalaman sejak bertugas menjadi koordinator lapangan di Desa Sibalaya Utara yang bekerja dengan Persekutuan Pelayanan Kristen untuk Kesehatan di Indonesia (PELKESI) sejak 2019.
“Data dari yang ada di Posyandu Sibalaya Utara menunjukkan meningkatnya kehadiran bayi dan balita sejak diberikan makanan tambahan yang dibantu oleh PELKESI sejak 2019 sampai Juni 2020,” kata kata Zaetun mengawali pengalamannya bekerjasama dengan PELKESI di desanya, Senin (12/10/2020), pada pertemuan virtual yang digelar tiga anggota ACT Alliance Forum di Indonesia, yaitu CWS, Pelkesi dan YEU.
Dalam pertemuan yang mengangkat tema Sinergi Aksi Kemanusiaan di Sulawesi tengah dalam Mendorong Peran dan Kapasitas Daerah Mencapai Ketangguhan Bencana, Zaetun mengakui menjadi kader posyandu di RT 7 di Desa Sibalaya Utara sejak 9 tahun silam. Selama itu, ia mengakui hanya mengetahui situasi bayi dan balita di RT 7 saja. Namun setelah dipercaya jadi koordinator lapangan PELKESI, dirinya mengikuti banyak sekali pelatihan, pertemuan, banyak melakukan pendataan bayi dan balita di Baiya di lima posyandu.
“Jujur, sejak itu pengetahuan dan perenungan saya sebagai kader posyandu semakin mendalam, saya jadi paham mengapa pemberian makanan tambahan yang beragam dan berbahan lokal sangat penting bagi bayi dan balita,” ujarnya.
Bahkan, Zaetun mengakui kegiatan Posyandu di desanya belum terlaksana. Tapi sejak kehadiran Pelkesi pada Bulan September 2019 silam, Posyandu didesanya sudah mulai aktif. Berbagai kegiatan dilaksanakan. Menu-menu yang disiapkan di Posyandu juga beragam, sehingga orangtua bayi lebih bersemangat ke Posyandu.
“Ini yang terus akan kami laksanakan nantinya ketika NGO dan Pelkesi tidak lagi berada di Sulteng,” ujarnya. (fit/palu ekspres)