PALU EKSPRES, PALU– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sector jasa keuangan dalam kondisi stabil dan terjaga, namun tetap dalam kewaspadaan mengantisipasi tekanan perekonomian akibat pandemic Covid-19.
Kepala Perwakilan OJK Sulteng, Gamal Abdul Kahar menyampaikan bahwa secara regional rasio keuangan hingga 31 Oktober 2020 yang berada dalam batas aman (treshold). Hal itu terlihat dari indicator perbankan untuk katagori Bank Konvensional di Sulawesi Tengah, di antaranya kredit bermasalah (NPL) gross tercatat pada level 2,25% dan -19,66 persen.
“Jika NPL ini tetap bisa dijaga maka industry jasa keuangan di daerah ini bisa tetap stabil,” kata Kepala OJK Sulawesi Tengah, Gamal Abdul Kahar pada media gathering yang dilaksanakan OJK Sulteng di salah satu Kafe di Kota Palu, Kamis (17/12/2020).
Begitupula dari sisi asset, Bank konvensional mengalami kenaikan aset sebesar 4,55 persen YoY pada posisi 31 Oktober 2020 dan membukukan total asset sebesar Rp 44,290 Triliun. Penyaluran kredit juga mengalami pertumbuhan sebesar 5,3 persen atau Rp30,759 Triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp26,009 Triliun atau mengalami pertumbuhan 5,03 persen.
Kondisi yang sama pada Bank Syariah di Sulawesi Tengah. Menurut Gamal, Bank Syariah dari sisi asset juga menunjukkan indicator positif dimana total asset tercatat Rp1,810 Triliun atau mengalami kenaikan 5,02 persen secara YoY dari posisi 31 Oktober 2020. Penyaluran Kredit YD tercatat Rp 1,637 Triliun atau mengalami kenaikan 10,51 persen. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat Rp1,267 Triliun atau mengalami pertumbuhan 16,75 persen.
Adapun LDR pada level 129,22 persen dan 5,34 persen. Sementara NPF Gross pada level 2,60 persen dan -26,87 persen.
Sedangkan untuk kondisi BPR di Sulteng, berhasil membukukan total asset sebesar Rp2,667 Triliun atau mengalami pertumbuhan 3,34 persen YoY dari posisi 31 Oktober 2020. Penyaluran kredit Rp2,342 Triliun atau terjadi kenaikan 3,07 persen. Sedangkan Dana Pihak Ketiga tercatat Rp958 Miliar atau terjadi kenaikan 4,30 persen.
“NPL BPR Sulawesi Tengah pada level 1,79 persen, dan rasio kecukupan modal (CAR) pada level 18,79 persen,” kata Gamal.
Menurut Gamal, dengan penanganan Covid-19 yang membaik dan pelaksanaan protocol kesehatan yang ketat, diharapkan mampu mengakselerasi perekonomian melalui berbagai stimulus pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. (bid/palu ekspres)