Kedepankan Outcome dalam Birokrasi

  • Whatsapp
Abdullah Latopada

PALU, PE – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, H. Abdullah Latopada, menekankan pentingnya mengedepankan orientasi outcome, atau orientasi yang bersandar pada hasil kinerja, dalam paradigma birokrasi saat ini.

Hal ini, dikatakan Abdullah, pada kegiatan Bimtek Bidang Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kanwil Kemenag Sulteng, di salah satu hotel di Kota Palu belum lama ini.

Bacaan Lainnya

“Paradigma birokrasi saat ini, tidak lagi dilayani tapi melayani, berorientasi outcome bukan lagi orientasi proses, lalu harus proaktif tidak menunggu bola, serta kompeten, sederhana dan bersih,” kata Abdullah, yang membawakan materi terkait Kebijakan Kementerian Agama Tentang Bimbingan Masyarakat Islam.

Abdullah menekankan, outcome (hasil akhir) yang harus dicapai, oleh segenap jajaran di Bidang Bimas Islam, adalah meningkatnya kualitas bimbingan, pelayanan, pemberdayaan dan pengembangan potensi umat.

Untuk mencapainya, dibutuhkan berbagai arah kebijakan strategis, di antaranya peningkatan peran para penyuluh agama, dalam upaya mengimbangi gencarnya pengaruh pornografi dan pornoaksi, serta meningkatnya korban penyalahgunaan narkoba.

“Kemudian, umat Islam juga mesti diberikan, peningkatan wawasan dan pemahaman keagamaan, untuk menetralisir paham-paham radikalisme, liberalisme, sekularisme dan paham-paham keagamaan yang menyimpang lainnya,” katanya lagi.

Dari sisi ekonomi, lanjut Abdullah, umat Islam juga mesti diberikan peningkatan wawasan, tentang implementasi perbankan syariah.
“Karena perbankan syariah ini, merupakan basis bagi peningkatan ekonomi umat Islam,” imbuhnya.
Selain itu, dia juga mendorong, Bidang Bimas Islam, agar dapat meningkatkan peran lembaga-lembaga sosial keagamaan, dalam mengembangkan nilai-nilai keagamaan, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

“Juga mesti ada, peningkatan kesadaran masyarakat untuk berzakat, serta penguatan peran lembaga pengelola zakat dan pembinaan ibadah sosial bagi masyarakat. Lalu, peningkatan dan pengembangan Masjid, sebagai wahana pembinaan dan pemberdayaan umat,” ujar Abdullah.

Selain itu,  Ia juga menerangkan, pembentukan keluarga sakinah, juga dipandang penting, sebagai upaya menciptakan masyarakat Muslim Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, sejahtera lahir dan batin, dalam kehidupan pribadi dan bermasyarakat.

Pos terkait