Tetapi apabila ditelisik pelaksanaan pembelajaran daring yang sudah berjalan selama ini memperlihatkan bahwa akhlak mulia belum menjadi prioritas. Aktivitas belajar daring lebih bersifat mekanis. Hubungan antara pendidik dengan siswa yang terjalin melalui media digital belum memperlihatkan arah pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Komunikasi yang dijalin dalam pembelajaran terkesan sekedar membahas materi pelajaran dan hanya menilai kemampuan siswa menjawab setiap pertanyaan yang diberikan pendidik. Padahal poin penting dari tujuan pendidikan lebih kepada perubahan perilaku peserta didik sehingga mampu mengembangkan potensi dirinya untuk bisa menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya
Hal ini tentu saja harus dicegah, agar proses belajar bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian agar proses belajar daring selama pandemi ini bisa memenuhi tujuan pendidikan itu sendiri. Pertama, menjalin komunikasi yang efektif dengan siswa dalam setiap proses pembelajaran. Pertemuan tidak boleh kaku yang hanya semata bicara tentang pembelajaran hari itu. Bisa saja dibuatkan belajar yang rileks tanpa harus terbebani dengan tugas yang sangat membosankan bagi siswa. Karenanya memberikan tugas sebanyak-banyaknya pada siswa, bukanlah solusi apabila pendidik tidak bisa menjelaskan materi belajarnya dengan baik.
Kedua, pendidik haruslah disiplin dan konsisten dalam memberikan materi pembelajaran. Jadwal yang disusun seharusnya bisa dilaksanakan dengan baik. Kemampuan pendidik dalam membelajarkan peserta didiknya akan sangat membantu mereka dalam memahami pelajarannya di rumah. Sehingga mereka bisa mengulang kembali materi pelajaran yang dijelaskan pendidik, meskipun pelajaran sudah berakhir.
Ketiga, pendidik haruslah memberikan sentuhan emosional kepada peserta didiknya di setiap pertemuan pembelajaran. Sentuhan emosional yang dimaksud adalah memberikan semangat kepada mereka untuk tetap rajin dan bersemangat belajar selama pandemi ini. Apabila saat belajar tatap muka seorang pendidik bisa mendekati siswanya yang “nakal” dengan membelai kepalanya. Tetapi pada saat belajar daring ini hal ini bisa dilakukan dengan memberikan nasehat penyemangat di setiap akhir belajarnya. Jadi penutup pembelajaran bukan hanya semata mengingatkan tugas yang harus mereka selesaikan, tetapi juga memberikan nasehat yang dapat menggugah semangat belajar mereka.