Bantuan Tahap II Pemkab Parimo untuk Desa Terpencil di Ulumanda, Majene

  • Whatsapp
BAWA BANTUAN - Rombongan peduli korban bencana gempa dari Pemkab Parimo tahap ke dua di halaman Indoor kantor bupati yang disiapkan untuk mengangkut bantuan logistik menuju Sulbar. Foto : ASWADIN/PE

BAWA BANTUAN – Rombongan peduli korban bencana gempa dari Pemkab Parimo tahap ke dua di halaman Indoor kantor bupati yang disiapkan untuk mengangkut bantuan logistik menuju Sulbar. Foto : ASWADIN/PE

PALU EKSPRES, PARIMO– Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Pemkab Parimo) kembali mengirimkan bantuan logistik tahap ke dua untuk korban gempabumi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Robongan peduli korban gempabumi Sulbar ini dilepas langsung oleh Wakil Bupati Parimo, Badrun Nggai di halaman Indoor kantor Bupati. Kamis (21/1/2021).

Bacaan Lainnya

Diketahui sebelumnya, Pemkab Parimo telah mengirimkan tim relawan dari Tagana dan TRC sebanyak 12 orang. Kemudian, tahap pertama tenaga kesehatan dan logistik. Lalu tahap ke dua, Pemkab kembali mengirimkan bantuan pangan.
Koordinator penghimpunan, penggalangan dan pendistribusian bantuan Pemkab Parimo, Krisdaryadi Ponco Nugroho dalam laporannya, menyampaikan bahwa penyaluran tahap kedua ini prioritas terhadap lima desa terpencil yang terisolir di wilayah itu.
Adapun desa yang dimaksud yakni, Desa Tandealom, Desa Panggalo, Ulumanda, Popenga, dan Desa Bambu. Masing-masing desa tersebut berada di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
“Mulai dari hari Selasa, sampai dengan Kamis hari ini pak, kami dapat sampaikan bahwa antusias dari seluruh pemerintah kecamatan maupun desa dan begitupun dari para OPD sangat di luar ekspektasi kami,” ujar Ponco Nugroho dalam laporanya di hadapan wakil Bupati.
Menurut dia, mulai dari hari pertama dikumpulkan hingga dengan hari ini, bantuan dalam bentuk beras sebanyak 15 ton dan uang tunai kurang lebih Rp 50 juta.
Sebagai koordinator kata dia, pihaknya mengambil kebijakan uang tunai tersebut dibelanjakan untuk bahan-bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat korban gempa di Majene berdasarkan hasil laporan tim asessmen yang ada di Majene.
“Dan kebijakan kami, uang tunai itu dibelanjakan di pasar, supaya uang tersebut dapat berputar bagi masyarakat di Parigi Moutong,” ujarnya. (asw/palu ekspres)

Pos terkait