Keempat, membangun proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual. Artinya peserta didik diminta secara mandiri untuk aktif melakukan pembelajaran yang sesuai dengan fakta-fakta yang ada wujudnya, sehingga mampu mempertanggungjawabkan setiap materi yang dipresentasikan. Ini menunjukkan adanya pendewasaan dalam berpikir dan bersikap, dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekplorasi kemampuan yang dimilikinya.
Memang tidaklah mudah untuk mewujudkan pendidikan yang mendewasakan pola pikir dan juga pola sikap peserta didik. Beberapa kenyataan menunjukkan bahwa meskipun sudah menyelesaikan pendidikannya, masih banyak peserta didik tersebut yang belum menunjukkan sikap-sikap yang dewasa. Mereka belum mampu mewujudkan ilmu yang diperoleh untuk bisa memberikan manfaat bagi orang lain.
Oleh sebab itu, pendidikan yang mampu mendewasakan peserta didik harus menjadi perhatian. Meskipun dalam suasana pandemi dan belajar dengan sistem daring. Melalui pendidikan yang mendewasakan, peserta didik dapat tumbuh dan berkembang sempurna. Sehingga dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia dan mampu menciptakan suatu karya yang gemilang. mengangkat manusia menjadi pemimpin dimuka bumi ini dengan tugas dan tanggung jawab memakmurkan kehidupan dan memelihara lingkungan.
Agar terwujud pendidikan yang mendewasakan, maka dalam setiap proses pendidikan harus bisa mengembangkan empat potensi yang ada pada diri manusia. Pertama adalah potensi hati, artinya pendidikan haruslah mampu mengembangkan kemampuan hati manusia, kemampuan untuk berempati dan peduli pada makhluk lainnya. Hati manusia yang tidak peduli dengan makhluk lainnya akan bersikap seperti hewan. Begitu banyak contoh manusia yang tidak peduli dengan orang susah, meskipun cerdas tetapi tidak memberikan rmanfaat bagi orang lain. Bahkan sebaliknya kecerdasan tersebut digunakan untuk korupsi dan mengambil hak-hak orang lain. Karenanya pendidikan harus mampu meningkatkan rasa peduli manusia terhadap sesama dan makhluk yang lainnya.