Pelabuhan Poso Tak Dicantumkan BPS, Ekspor Sulteng Hanya Terkonsentrasi di Dua Pelabuhan

  • Whatsapp
Kepala BPS Sulteng Dumangar Hutauruk memaparkan rilis BPS Sulteng melalui video conference, Senin (1/2/2021). Foto: BPS Sulteng

PALU EKSPRES, PALU– Memasuki penghujung tahun 2020, aktivitas ekspor Sulawesi Tengah hanya terlihat di dua pelabuhan di provinsi ini.
Berdasarkan laporan BPS Sulteng, aktivitas ekspor Sulteng hanya terjadi di Pelabuhan Kolonodale Kabupaten Morowali dan Pelabuhan Luwuk di Kabupaten Banggai. Nilai ekspor Sulteng melalui Pelabuhan Kolonodale pada Desember 2020, tercatat 736,13 Juta US$. Sedangkan ekspor Sulteng melalui Pelabuhan Luwuk sebesar 75,27 Juta US$.
Dua pelabuhan lainnya di Sulawesi Tengah, yaitu Pelabuhan Pantoloan Kota Palu dan Pelabuhan Poso, sama sekali tak terjadi ekspor di dua pelabuhan tersebut selama bulan Desember 2020. Bahkan, nilai transaksi ekspor melalui Pelabuhan Poso sudah tak tercantum lagi pada data BPS Sulteng. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, BPS Sulteng masih mencantumkan Pelabuhan Poso pada Ekspor Sulteng menurut Pelabuhan Utama.
Aktivitas ekspor Sulawesi Tengah yang hanya terlihat di dua pelabuhan di provinsi ini pernah dikritisi akademisi DR. Ichwan Tandju.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako (Untad) ini menilai, berdasarkan data-data yang dipaparkan BPS Sulteng mengenai aktivitas ekspor impor melalui 4 pelabuhan di Sulawesi Tengah, sangat jelas terlihat jika konsentrasi ekspor impor Sulteng hanya terlihat di dua pelabuhan, yakni Pelabuhan Kolonodale Kabupaten Morowali dan Pelabuhan Luwuk Kabupaten Banggai.
“Konsentrasi ekspor hanya pada daerah tertentu, juga konsentrasi impor sangat jelas pada daerah tertentu,” kata Ichwan pada sesi tanya jawab pada seminar yang dipandu saat itu oleh Kepala BPS Sulteng Dumangar Hutauruk tersebut.
Fakta melalui data BPS tersebut lanjutnya, tentunya akan mendorong ketidakseimbangan antarwilayah. Solusinya, pemerintah perlu memacu pembangunan instruktur agar ekspor dan impor tidak terkunci hanya pada satu wilayah saja. Menurutnya, pembangunan infrastruktur akan mendorong ketimpangan kian mengecil. Selain itu, inflasi akan terjaga jika infrastruktur terbangun dengan baik.
“Ini hasil akhirnya dari solusi permasalahan ketimpangan antarpenduduk, ketimpangan antarwilayah dan ketimpangan antarsektor yang dihadapi oleh Sulteng,” ujarnya. (bid/palu ekspres)

Pos terkait