PALU EKSPRES, PALU– Dua bulan berturut-turut di awal tahun 2021, cabai rawit menjadi salah satu komoditas yang memiliki andil terhadap inflasi di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Berdasarkan laporan BPS Kota Palu, andil cabai rawit terhadap inflasi di Bulan Februari 2021 sebesar 0,04 persen. Komoditi yang memiliki andil terbesar terhadap inflasi di kota ini adalah ikan cakalang/sisik sebesar 0,05 persen. Komoditi lainnya yang cukup besar andilnya terhadap inflasi di bulan ini adalah beras yakni 0,03 persen, disusul ikan teri 0,02 persen, dan ikan asin teri 0,01 persen.
“Inilah lima besar komoditas penyumbang inflasi Kota Palu yaitu ikan cakalang, cabai rawit, beras dan ikan teri dan ikan asin teri,” kata Kepala BPS Kota Palu, G.A Nasser melalui keterangan tertulis yang diterima media ini, Senin (1/3).
Sebagaimana catatan BPS di Bulan Januari 2021, cabai rawit juga memiliki andil terhadap inflasi sebesar 0,07 persen. Posisi cabai rawit di bawah ikan selar/tude sebesar 0,23 persen. Komoditas yang nilainya sama dengan cabai rawit terhadap andil inflasi di Bulan Januari 2021 adalah ikan cakalang, yakni sebesar 0,07 persen. Ikan ekor kuning di urutan berikutnya yang memiliki andil 0,04 persen. Kemudian kangkung 0,03 persen.
Sementara itu, beberapa komoditas yang memiliki andil negative atau penekan terhadap inflasi di Februari 2021 antara lain, bayam 0,03 persen, telur ayam ras 0,02 persen, daging ayam ras 0,02 persen, ayam hidup 0,02 persen, cumi-cumi 0,01 persen, cabai merah 0,01 persen, emas perhiasan 0,01 persen, ikan asin nike/penja 0,01 persen, bawang merah 0,01 persen, dan ikan katamba 0,01 persen.
Adapun laju inflasi year on year (Februari 2021terhadapFebruari 2020) Kota Palu adalah 1,93 persen dan inflasi tahun kalender (Februari 2021) sebesar 0,41 persen. (bid/palu ekspres)