PALU EKSPRES, PARIMO– Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Parimo menggelar rapat koordinasi program percepatan penanganan stunting, bertempat di aula Bappelitbangda, Senin (8/3/2021).
Irwan SKM, Mkes selaku pelaksana tugas (Plt) Kepala Bappelitbangda Parimo memaparkan, persentase pencapaian penanganan stunting dari tahun 2017 hingga tahun 2020. Adapun persentase tahun 2017 mencapai 34,4 persen, 2018 sebesar 33,7 persen, 2019 mencapai 21,4 persen, sedangkan tahun 2020 sebesar 12,5 persen.
“Dengan semakin membaiknya persentase penanganan stunting di Kabupaten Parimo, Insya Allah tahun 2021 ini program stunting lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya,” harapnya.
Irwan menjelaskan, untuk identifikasi program kegiatan pada tahun 2020 terdapat 16 organisasi perangkat daerah (OPD,), dua bagian dan dua organisasi dengan jumlah 51 program dan 91 kegiatan.
Sementara itu Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai mengatakan, dalam program penanganan stunting terdapat 5 pilar penting yang harus diterapkan. Pertama, komitmen dan visi kepemimpinan.
Kedua, kampanye komunikasi perubahan perilaku. Ketiga, konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat, daerah dan desa. Keempat, gizi dan ketahanan pangan. Kelima, pemantauan dan evaluasi.
Ia menambahkan, dengan adanya program stunting ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan serta meningkatkan kesadaran mereka tentang pola hidup bersih dan sehat.
“Tujuan program penanganan stunting ini demi meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat,” ujarnya. (asw/palu ekspres)
Penanganan Stunting di Parimo Diharapkan Lebih Baik dari Sebelumnya
