PALU EKSPRES, PARIMO– Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) tahun 2021 diperingati secara sederhana tanpa kegiatan yang meriah. Diketahui, HUT Kabupaten Parimo diperingati setiap 10 April setiap tahunnya. Kegiatan berlangsung di halaman kantor Bupati, Sabtu (10/4/2021).
HUT Ke 19 Parimo dilaksanakan secara sederhana, tetunya hal ini disebabkan masih adanya pendemi Covid-19 yang melanda Indonesia khususnya di Kabupaten Parigi Moutong.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Parigi Moutong, Badrun Nggai mengatakan, HUT ke- 19 Kabupaten Parimo ini merupakan momentum bagi jajaran Pemerintah Kabupaten dan seluruh lapisan masyarakat untuk mengevaluasi. “Sekaligus momentum untuk terus maju dan bangkit membangun daerah ini guna mewujudkan kabupaten terdepan yang produktif, maju, aman, tertib, dan berdaya saing,” kata Badrun Nggai.
Sekaitan hal ini, Mohamad Nur Dg Rahmatu selaku tokoh pemekaran Kabupaten Parimo kala itu mengatakan, jika merujuk pada program-program di awal pembentukan Kabupaten Parimo sesuai Undang-undang Nomor 10 tahun 2002 itu, tentunya cita-cita pemerintah untuk kesejateraan masyarakat.
Olehnya, sejak tahun 2003, Parigi Moutong dipimpin oleh Kepala daerah pertama, dan kini di tahun 2021, kabupaten ini sudah berusia 19 tahun. Tentunya, hal ini kata dia, merupakan harapan bagi masyarakat Parigi Moutong itu sendiri.
“Harapan masyarakat Parimo itu tentunya lebih maju dari daerah lain. Tapi, apa yang terjadi visi misi Pemerintah daerah yang pertama manjadikan Parigi Moutong terdepan di Sulteng tahun 2020 kan, sudah terlewati,” kata Mohamad Nur Dg Rahmatu saat dikonfirmasi dari Parigi, Sabtu (10/4/2021).
Menurutnya, kenyataanya Parigi Moutong hingga kini tidak terdepan sesuai dengan cita-cita pemerintah saat itu. Bahkan, kabupaten ini berada di urutan belakang dari beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah. Selain itu, Ia juga menilai di lima tahun terakhir, Parimo lebih parah dan terpuruk lagi dari sisi pembangunan maupun kemasyarakatan.
“Kita bisa lihat bahwa pembangunan kita itu dengan dana yang cukup besar, tidak terprogram dengan baik dalam rangka mengejar cita-cita terdepan. Kemudian indeks pembangunan kita juga lebih cenderung stagnan dan terlihat tidak naik,” ujarnya.