PALU EKSPRES, PARIMO- Tabung gas LPG bersubsidi 3 Kilogram di wilayah Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, hingga saat ini masih dijual mahal ditingkat pengecer meski pasokannya lancar.
Nisa, salah satu ibu rumah tangga di Parigi kepada wartawan, Selasa (18/5/2021), mengaku sangat kesulitan mendapatkan tabung gas LPG 3 kilogram meskipun pasokanya tidak dalam keadaan langka.
Kata dia, sejumlah pengecer di kios, warung, maupun toko di wilayah Parigi dan sekitarnya, menjual tabung gas bersubsidi dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 35 Ribu hingga Rp 45 ribu per tabung.
Padahal lanjut dia, harga eceran tertinggi (HET) di pangkalan untuk wilayah Parigi dan sekitarnya hanya Rp 22 ribu per tabung. Namun, harga jual ditingkat pengecer sudah melambung tinggi.
“Meskipun mahal dengan harga Rp 45 ribu terpaksa saya beli karena memang saya butuh,” ungkapnya.
Ia mengaku, ketika membeli ditingkat pangkalan, tabung gas LPG 3 kilogram yang dicarinya, oleh pemilik pangkalan selalu saja mengatakan bahwa tabung gas bersubsidi itu kosong.
Sehingga, ia harus membeli tabung gas 3 kilogram itu ditingkat pengecer meskipun dengan harga yang menurutnya cukup mahal yakni, Rp 45 ribu.
“Mau tidak mau terpaksa beli di pengecer saja. Karena, sudah beberapa pangkalan saya datangi barangnya selalu saja kosong,” katanya.
Menurutnya, pemerintah setempat harus bertindak atas kelakuan para pengecer yang sudah terlalu mahal menjual tabung gas LPG bersubsidi tersebut.
“Gas LPG 3 kilogram ini adalah subsidi pemerintah. Kenapa harus dijual mahal,” keluhnya.
Ia menambahkan, semestinya tabung gas yang bersubsidi tidak boleh dijual mahal. Karena, diketahui peruntukanya untuk masyarakat kurang mampu.” Tidak boleh dijual mahal. Karena memang sudah ada harga yang ditetapkan dari pemerintah,” ujarnya. (asw/palu ekspres)