Kepala Perwakilan BKKBN Sulteng Maria Ernawati dalam kunjungan kerja di Kabupaten Touna. Foto: Humas BKKBN Sulteng
PALU EKSPRES, TOUNA – Koordinator penyuluh keluarga berencana Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) dan Kabupaten Banggai optimis target pendataan keluarga 2021 (PK21) dapat tercapai. Alasannya data manual (data base) tersedia namun terkendala pada pengimputan karena jaringan internet kurang memadai.
Hal ini diungkapkan penyuluh KB di hadapan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Maria Ernawati di Ampana, Kabupaten Touna, Rabu (19/5/ 2021) dan Luwuk, Kabupaten Banggai, Kamis (20/5/2021).
Erna dalam kunjungan kerja di dua kabupaten didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Tojo Unauna Dalfiah dan Koordinator Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) BKKBN Sulteng Ruwayah.
“Kalau ada kekurangan pendataan keluarga mari selesaikan bersama-sama. Jangan salahkan kader karena itu salah kita juga,” ujar Ernawati.
Erna, begitu dia disapa, mengatakan, PK21 memberikan data capaian pelaksanaan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Banggakencana) dan tambahan data indikator stunting.
Secara umum, data capaian PK 21 di Touna masih rendah. Namun ada beberapa kecamatan yang tinggi seperti Kecamatan Unauna.
Untuk itu, Erna meminta komitmen penyuluh menyelesaikan PK21 tepat waktu. Yakni 31 Mei 2021 yang diamini para penyuluh.
Seperti halnya di Touna, Erna juga menggelar pertemuan dengan koordinator penyuluh di Banggai. Melihat capaian yang masih rendah bahkan ada kecamatan yang belum menginput data PK21 sehingga hasilnya masih kosong.
“Saya tahu bahwa kita menghadapi banyak kendala seperti kondisi geografis dan jaringan internet susah. Untuk itu, kejar melalui formulir dulu atau data manual dulu dikejar baru input,” katanya.
Selain itu, dia menyampaikan bahwa dalam memudahkan penginputan, penyuluh diminta berkolaborasi dengan remaja pada Forum GenRe kabupaten masing-masing.
PK tambah Erna dilaksanakan setiap lima tahun dan menghasilkan data mikro berbasis “by name by address” yang banyak dibutuhkan lintas sektor.