PERANCIS, PE – Presiden Perancis, Emmanuel Macron ditampar seorang laki-laki dalam barisan saat Macron berjalan-jalan menyapa pemilihnya di Paris, Selasa, 8 Juni 2021 waktu setempat.
Penyerang itu memegang lengan Presiden Prancis, bermaksud menghentikannya untuk mengobrol, sebelum berteriak: “Turunkan Macronia” (‘A Bas La Macronie’) sambil menampar wajah presiden, seperti dilansir Dailymail.co.uk.
Pengawal dengan cepat menangkap pria itu dan menjatuhkannya ke tanah, mengikat tangannya sebelum menyeretnya pergi.
Sementara anggota keamanan Macron yang lain segera menarik presiden ke tempat yang aman.
Tak lama kemudian Macron kembali ke pembatas dia dan kerumunan untuk berbicara. Dia terus menjabat tangan orang-orang sementara seorang pengawal berdiri di antara dirinya dan orang banyak.
Dua pria ditangkap setelah insiden di luar sekolah kuliner di desa Tain-l’Hermitage di wilayah Drome tempat Macron bertemu para siswa untuk membahas bagaimana kehidupan kembali normal setelah pembatasan Covid dilonggarkan.
Serangan itu merupakan pelanggaran keamanan yang serius dan membayangi dimulainya ‘Tour de France’ kegiatan yang menurut Macron di desain untuk mengambil denyut nadi bangsa. Namun menurut sebagian orang kegiatan itu terkait dengan pemilihan presiden pada tahun 2022 nanti dimana Macron bersiap maju untuk periode ke-2.
Sekitar pukul 13.15 waktu setempat, presiden kembali ke mobilnya setelah mengunjungi sekolah tersebut. Namun dia kembali ke arah kerumuman karena orang-orang memanggilnya, sebut prefektur regional dalam sebuah pernyataan.
“Dia pergi menemui mereka dan di sanalah insiden itu terjadi.”
Belum ada motif yang jelas tentang kejadian itu. Namun seorang juru bicara polisi mengatakan bahwa salah satu pria yang ditangkap ‘menggambarkan pelaku sebagai seorang anarkis.
(dailymail/aaa/pe)