Atasi Sampah di Pesisir Pantai, Warga Minta Jangan Hanya Turun di Momen Tertentu

  • Whatsapp
PAPAN LARANGAN - Papan larangan buang sampah sembarangan yang dipasang warga pesisr kelurahan Kampal. Foto : ASWADIN/PE

PALU EKSPRES, PARIMO– Untuk mengantisipasi warga agar tidak membuang sampah sembarangan di seputaran pesisir pantai Kelurahan Kampal, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, warga setempat meminta dinas terkait menyediakan bak sampah.
Zulfikar, salah satu warga Kelurahan Kampal mengaku, sangat setuju dengan tindakan Pemda melalui Dinas Lingkungan Hidup setempat yang melaksanakan kegiatan pungut sampah di pesisir pantai pada momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia beberapa waktu lalu.
Menurut Zulfikar, sampah berserakan di pesisir pantai di wilayahnya, lantaran tidak ada bak penampung sampah yang disediakan pihak terkait.
“Saya selaku warga Kampal sangat setuju dengan gerakan DLH, yang beberapa waktu lalu memperingati hari lingkungan hidup. Mereka turun bersama OPD dan pihak lainnya. Tapi efeknya cuma satu hari itu saja,” kata Zulfikar di Parigi, Senin (14/6/2021).
Olehnya lanjut dia, selaku masyarakat pihaknya berharap, bagaimana cara pemerintah harus mencari solusi terkait penanganan sampah khususnya di bagian pesisir pantai.
“Kelurahan Kampal dan Bantaya ini kan bertetangga dan penduduknya pun padat, otomatis volume sampah mereka setiap harinya banyak,” ujarnya.
Sehingga, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya meminta kepada Pemda melalui DLH setempat menyediakan bak-bak sampah minimal di setiap RT atau RW. Dan, hal itu adalah merupakan hal utama bagi mereka.
Selain bak sampah, pihaknya juga meminta pemerintah agar menyiapkan armada pengangkut sampah. Sehingga, sampah-sampah yang menumpuk di pesisir pantai ini bisa terantisipasi.
“Jadi usul kami kedepan fasilitas ini harus disiapkan. Kalau hanya sekedar lewat penyampaian itu saya rasa sulit untuk di perhatikan masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi sampah di empat keluharan yang ada di pesisir pantai mulai dari kelurahan Kampal hingga Maesa sejak dahulu tidak pernah berubah, dan membuat pemandangan menjadi kumuh. Oleh karena itu, masyarakat butuh perhatian serius dari dinas terkait.
“Jangan nanti ada moment-moment tertentu baru turun. Tapi berikanlah kami fasilitas untuk menampung sampah,” kata Zulfikar.  
Ia menambahkan, sampah juga merupakan sumber penyakit bagi masyarakat, karena baunya yang menyengat. Sebab, jika lingkungan bersih masyarakat juga akan terhindar dari penyakit. 
“Makanya saya berharap, khususnya Dinas terkait untuk memprioritaskan penanganan sampah terutama di wilayah pesisir ini,” ujarnya. (asw/palu ekspres)

Pos terkait