Panen Hasil Budidaya Sistim Bioflok, Berat Ikan Nila Capai 350 Gram Per Ekor

  • Whatsapp
Panen ikan Nila sistem bioflok di kolam percontohan Polairud di Desa Wani I Labuan, Kabupaten Donggala, Selasa (15/6/2021). Foto: istimewa

PALU EKSPRES, DONGGALA– Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tengah (Sulteng) bersama Polairud Polda Sulteng melaksanakan panen perdana budidaya ikan air tawar sistem Bioflok jenis Nila Gesit di kolam terpal salah satu tambak percontohan di Ditpolairud di Desa Wani I Labuan, Kabupaten Donggala, Selasa (15/6/2021).
Panen tersebut dilaksanakan oleh Kepala DKP Sulteng, Moh Arif Latjuba, dan Dirpolairud Polda Sulteng Kombespol Indra Rathana dihadiri Wadirpolairud Sirajuddin, Kabid Pengawasan DKP Sulteng, Agus Sudaryanto, BPDASHL serta personel Polairud Polda Sulteng.
Saat panen perdana dengan masa pemeiliharaan selama 3 bulan lebih pemeliharaan atau 90 hari pemeliharaan, menghabiskan enam sak pakan. Satu sak pakan berisi 30 kilogram. Sehingga total pakan yang digunakan selama masa pemeliharaan sekitar 180 kilogram. “Metode pergantian air dilakukan sekali dalam sepekan,” kata Kepala DKP Sulteng Arif Latjuba.

Hasil panen perdana sistem bioflok di kolam percontohan Polairud di Desa Wani I Labuan Kabupaten Donggala, Selasa (15/6/2021). Foto: istimewa


Arif menjelaskan, jumlah bibit ikan Nila gesit yang dibudidayakan sebanyak 1.000 ekor untuk setiap kolam dengan tingkat kematian mencapai 30 ekor.
Saat panen perdana lanjutnya, diperoleh hasil ikan Nila Gesit sebanyak 200 kilogram dengan rata-rata berat per ekor mencapai ukuran antara 250 hingga 350 gram.
“Kalau hambatannya hanya listrik. Ikan biasanya mampu bertahan di 2 jam pertama ketika terjadi pemadaman listrik,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Dirpolairud Polda Sulteng Kombespol Indra Rathana mengatakan untuk menambah kapasitas budidaya, Polairud berencana akan menambah satu kolam lagi.
“Dan kedepannya kita berencana akan membudidayakan di semua Pos Airud yang ada di Polda Sulteng,” katanya.
Usai panen perdana, kegiatan dilanjutkan penanaman pohon kelapa hibdrida dan cemara laut di pesisir pantai Markas Polairud. Sebanyak 25 pohon kelapa hibdrida dan 30 pohon cemara laut ditanam saat itu. Rencananya, di areal seluas setengah hektare itu akn ditanami kelapa hibrida dan cemara laut.
“Rekomendasi dari BPDASHL sehingga ke dua jenis pohon itu ditanam karena rindang dan kuat di lokasi lahan yang berpasir,” kata Dirpolairud. (bid/palu ekspres)

Pos terkait