PALUEKSPRES,JAKARTA- Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) meluncurkan empat buku jurnalistik yang berisi karya para pengajar dan alumni saat memperingati HUT ke-33 lembaga pendidik jurnalis itu, Jumat, (23/7/2021).
Empat buku tersebut berjudul; ”LPDS 33 Tahun Mengabdi’, ‘Bunga Rampai Peradaban Kewartawanan’; ‘Saya Wartawan Kompeten’, ‘Petunjuk Praktis UKW Berwawasan Kebaruan’; dan Bukan Demagog: Pers Merawat Kepercayan Publik, serta Rumah Kami LPDS, ‘Cerita Alumni tentang Lembaga Pers Dr. Soetomo’.
“Diharapkan buku-buku yang mengupas masalah jurnalistik kekinian ini menjadi bacaan berharga bagi para jurnalis yang ingin meningkatkan kompetensinya dan khalayak yang berminat pada bidang jurnalistik,” ujar Direktur Eksekutif LPDS Hendrayana pada peringatan HUT secara virtual kemarin.
Sebagai Pusat Pelatihan dan Pengembangan Jurnalisme Profesional, LPDS senantiasa berusaha untuk meningkatkan kompetensi jurnalis melalui pelatihan-pelatihan dan penerbitan buku. Selama masa pandemi LPDS menyelenggarakan kelas virtual dengan berbagai topik yang berkaitan dengan jurnalistik dan isu-isu kekinian.
Kelas virtual ini diikuti para jurnalis dari seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua dan juga dari Timor Leste, dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi.
Pada perayaan kemarin, LPDS juga memberikan hadiah senilai Rp33 juta kepada sembilan pemenang Lomba Karya Tulis Disabilitas dan Media Massa dengan topik “Menggali Potensi, Mengukir Prestasi”.
Lomba ini diikuti oleh tiga kategori peserta, yakni wartawan, disabilitas, dan umum. Sebelum lomba, LPDS menyelenggarakan pelatihan menulis tentang disabilitas secara gratis.
Tema disabilitas dipilih mengingat jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 30,38 juta jiwa atau 14,2 persen dari penduduk.
Jika selama ini penyandang disabilitas belum banyak mendapat perhatian, kini saatnya media massa mengangkat dan memberdayakan mereka melalui tulisan-tulisan yang penuh simpati dan empati, serta menginspirasi.
Hadir sebagai keynote speaker kemarin, Dirjen Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial, Harry Hikmat pada webinar nasional yang bertajuk Media dan Disabilitas