Etika Komunikasi Pembelajaran Daring

  • Whatsapp
MHD Natsir. Foto: istimewa

MHD. Natsir Yunas (Dosen Komunikasi Persuasif di Jurusan PLS FIP UNP Padang)

PEMBELAJARAN daring yang dilaksanakan sampai saat ini belum sepenuhnya berjalan efektif. Berbagai kendala dihadapi oleh mereka yang terlibat dalam pembelajaran. Di antara persoalan yang sering muncul adalah komunikasi yang dirasakan tidak efektif. Pesan yang disampaikan dalam setiap pembelajaran kurang dipahami peserta didik. Sehingga menyebabkan terjadinya miskomunikasi antara pendidik dan peserta didik. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh persoalan teknis terkait dengan media yang digunakan kurang memadai, seperti sinyal yang tidak stabil selama pembelajaran berlangsung. Namun persoalan yang tidak kalah sulitnya adalah masalah personal yang terlibat dalam komunikasi.
Seringkali saat ini terjadi miskomunikasi dalam pembelajaran karena mereka yang terlibat kurang memahami etika dalam komunikasi. Hal ini tidak hanya terjadi pada peserta didik tetapi juga menimpa para pendidik. Tanpa disadari berbagai perilaku pendidik dalam pembelajaran terkadang kurang mempelihatkan teladan yang baik bagi peserta didiknya.
Ada pendidik yang tidak senang ketika peserta didiknya mematikan kamera selama pembelajaran berlangsung. Ada juga pendidik yang tidak merasa senang dengan pesan yang dikirimkan oleh anak bimbingannya melalui media sosial. Berbagai keluhan dan kekesalan ditumpahkan dengan menyebut mereka tidak beretika, tidak terdidik dan lain sebagainya. Namun kita terkadang lupa bahwa mereka adalah peserta didik kita yang harus kita ingatkan kalau mereka salah. Berikan bimbingan dan arahan agar mereka bisa berlaku yang lebih baik lagi di kemudian hari. Menjadi salah ketika pendidik membiarkan dan hanya mengeluh tanpa memberikan arahan. Terkadang mereka berlaku demikian karena mereka memang belum paham dan merasa biasa-biasa saja. Padahal itu adalah kesalahan, maka sekali lagi dalam hal ini tugas pendidik untuk memberikan bimbingan kepada peserta didiknya. Agar tidak terjadi kesalahpahaman, yang mengakibatkan pembelajaran menjadi tidak efektif.
Kadang kesalahan ada juga karena kesibukan pendidik, sehingga mereka lupa dan mengabaikan pesan masuk dari peserta didiknya. Padahal yang ditanyakan oleh peserta didiknya hanyalah terkait tugas yang belum dipahami. Tidak memberikan respon terhadap pertanyaan peserta didik tentu tidak baik. Karena keberanian mereka menghubungi pendidiknya tentang suatu yang mereka belum paham adalah contoh yang baik, agar pembelajaran bisa berjalan efektif. Respon yang diberikan akan memberikan motivasi mereka dalam belajar. Karena merasa diperhatikan dan mendapat tanggapan yang baik dari pendidiknya. Sehingga mereka bisa menyelesaikan tugas yang diberikan secepatnya.
Sangat penting bagi pendidik untuk memberikan respon terhadap peserta didiknya. Ini akan menjaga suasana belajar daring berikutnya. Suasana belajar yang penuh antusias dengan pertanyaan dan tanggapan dari peserta didik. Menjadi salah ketika ada pendidik yang karena alasan merasa terganggu, sehingga menonaktifkan centang biru sebagai notifikasi ketika pesan sudah dibaca di aplikasi WhatsApp. Ketika itu dilakukan, maka sebenarnya sudah menutup komunikasi, di saat peserta didik menunggu tanpa ada kepastian kapan pendidiknya akan memberikan jawaban dari pertanyaan yang disampaikannya. Sehingga motivasi belajarnya berkurang dan menyebabkan pembelajaran daring kurang efektif.
Oleh sebab itu, komunikasi yang dibangun dalam pembelajaran daring haruslah komunikasi yang saling memahami kebutuhan dari masing-masing individu yang terlibat. Ego yang berlebihan dalam komunikasi, akan mengganggu efektifitas pembelajaran. Karena respon dari masing-masing akan selalu dirasa tidak baik, meskipun sebenarnya baik. Anggapan negatif yang tertanam dalam komunikasi sebelumnya berimbas pada sesi pembelajaran di hari yang lain.
Ada beberapa hal yang perlu diberikan catatan terkait dengan upaya untuk memperbaiki komunikasi dalam pembelajaran daring. Pertama, pendidik adalah teladan, maka dalam komunikasi secara daring, segala sikap dan perilaku pendidik akan dilihat dan dicontoh oleh peserta didiknya. Contohnya ketika ada pendidik yang mengajar daring sambil merokok. Ini tentu tidak baik, meskipun asapnya tidak akan mengenai peserta didiknya, tetapi apa yang tergambar dalam pembelajaran daring dan dilihat peserta didik menjadi contoh yang tidak baik bagi mereka. Begitu juga dengan cara berpakaian pendidik yang seharusnya rapi selama pembelajaran daring. Ketika pendidik mengajarkan nilai-nilai yang baik pada anak, sedangkan dia tidak berpakaian rapi, rambut gondrong dan lain sebagainya. Maka ini akan mengganggu efektifitas pembelajaran.
Kedua, pendidik haruslah memberikan respon terbaik dan cepat terhadap persoalan yang dihadapi peserta didik. Jangan didiamkan, harus ada respon. Karena ketika didiamkan dan tidak ada respon bahkan emoticon sekalipun, akan memberikan kesan yang tidak baik dan memberikan efek negatif terhadap motivasi belajar peserta didik dan pandangan mereka terhadap pendidiknya.
Ketiga, ajarkan peserta didik etika dalam berkomunikasi, karena etika dalam komunikasi baik daring maupun luring tetap sama. Saling menghargai dengan siapa saja melakukan komunikasi. Di saat belajar luring, setiap individu yang terlibat dalam komunikasi pun memperhatikan kata-kata yang akan diucapkan. Sedangkan di saat pembelajaran daring kita harus memperhatikan dan hati-hati kata yang diucapkan dan lebih lagi dengan apa yang dituliskan. Haruslah diperhatikan betul setiap kata dan kalimat yang ditulis, sebelum dikirimkan. Karena kesalahan dalam tanda baca dan emoticon bisa menimbulkan miskomunikasi.
Keempat, harus ada keinginan yang kuat dari peserta didik untuk memperbaiki sikap dan perilaku. Bersikap dan berbuat dengan etika yang terjaga dari kesalahan yang akan menganggu hubungan dengan pendidik haruslah dilakukan. Berubah dan berbuat untuk lebih baik lagi.
Pandemi Covid-19 memang telah merubah pola komunikasi dalam pembelajaran. Tetapi tidak boleh merubah etika dalam berkomunikasi. Karena baik daring maupun luring, komunikasi itu tetap harus menjaga etika yang baik. Kalau belum tahu maka harus belajar dan amalkan. Agar komunikasi pembelajaran selama daring ini bisa berjalan dengan baik dan memperoleh hasil belajar yang memuaskan. ***

Pos terkait