PALU EKSPRES, PARIMO– Oknum pejabat di Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, (Sulteng), menjemput paksa jenazah almarhumah Hj. HM yang meninggal karena terkonfirmasi positif COVID-19 di Puskesmas Ampibabo, Rabu (28/7/2021). Oknum pejabat tersebut adalah Camat Ampibabo Andy Syarif yang diduga saat kejadian diduga dalam keadaan mabuk.
Camat Ampibabo dihubungi media ini, Jumat (30/7/2021), membenarkan dirinya menjemput jenazah COVID-19 di Puskesmas Ampibabo. Ia menyebut tindakan tersebut dilakukan secara spontan usai mendapatkan desakan keluarga almarhumah Hj. HM.
“Dalam keadaan seperti kemarin malam itu, spontanitas bahasa saya, kita makamkan seperti biasa jenazahnya,” kata Camat Ampibabo, Andy Syarif.
Ia mengaku, almarhumah merupakan kakak sepupunya. Sehingga, ketika diketahui pasien meninggal dunia, keluarga langsung menghubunginya. Mereka mendesaknya untuk membawa pulang jenazah agar pemakaman tidak dilakukan dengan ketentuan COVID-19.
Menurut dia, ada semacam tekanan dilakukan terhadap keluarga almarhumah, sehingga mereka mengalami ketakutan.
“Sehingga, malam itu saya katakan sudahlah, ini keluarga saya bawa pulang walaupun dalam keadaan COVID-19. Alhamdulilah, dengan keluarga saya makamkan malam itu juga, walaupun tidak secara COVID-19,” ujarnya.
Kata dia, jika akibat desakan keluarga itu berujung menjadi sebuah sanksi untuk dirinya, ia mengaku siap menerima sesuai ketentuan.
“Mungkin taruhan jabatan saya tidak apa, yang penting jenazah keluarga ini saya bawa pulang,” katanya.
Ia menegaskan, perbuatannya malam itu, tidak bermaksud mengabaikan protokol kesehatan. Sebab, tindakan itu tidak akan mungkin dilakukannya tanpa desakan keluarga.
“Tidak mungkin saya tidak didesak keluarga, saya mau melakukan itu,” katanya.
Pihaknya juga mengaku, tidak mengetahui kondisi kesehatan almarhumah. Karena pihak keluarga tidak memberitahukannya lebih awal.
Dia pun membantah, dianggap dalam pengaruh minuman keras saat melakukan penjemputan jenazah di Puskesmas.
“Kalau saya dinyatakan dalam keadaan mabuk, tentu apa yang saya lakukan tidak saya sadari. Pasti saya obrak-abrik apa yang ada di sana,” katanya.