Belum ada kota di Indonesia Yang cerdas

  • Whatsapp
Prof Suhono H Supangkat, M.Eng.CGEIT, Kepala Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC)/foto:istimewa/pe

2). Membangun Pusat Data Nasional (PDN) untuk terwujudnya kebijakan Satu Data; Farming dan Re-farming frekuensi radio ke arah pengembangan teknologi 5G (Five Ji);

3). Pembangunan SDM bidang digital yang komprehensif dan berkelanjutan mulai dari literasi digital, talenta digital, sampai ke level kepemimpinan digital;

Bacaan Lainnya

4). Penguatan ekosistem ekonomi digital dengan memfasilitasi program-program seperti UMKM online, pemanfaatan teknologi digital oleh petani/nelayan, dan pengembangan start-up digital; serta,

5). Penyelesaian legislasi primer pendukung yang mampu mendorong akselerasi nasional.

Hal itu dikatakan Wapres KH Amin Ma’ruf saat membuka acara Riset Transformasi Digital Indonesia (RTDI) dan Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) Tahun 2021.

Wapres mengatakan sama halnya dengan transformasi digital, smart city merupakan program jangka panjang yang dikembangkan untuk meningkatan kualitas hidup warga kota khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Melalui program smart city, pemerintah terus berupaya meningkatkan pencapaian peningkatan kualitas hidup masyarakat yang berkelanjutan hingga tahun 2050.

“Saat ini smart city sudah menjadi salah satu konsep yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang dihadapi kota. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban perguruan tinggi sebagai salah satu stakeholders untuk menyediakan riset-riset inovatif yang memberikan solusi terhadap permasalahan berbagai kota yang ada di Indonesia,” ujar Wapres.

Wapres memulai sambutannya dengan memberi apresiasi kepada Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah memberikan kontribusinya melalui karya inovasi sebagai bentuk sumbangsih intelektual bagi kemajuan transformasi digital di tanah air, khususnya terkait digitalisasi tata kelola kota di Indonesia.

Wapres juga memuji ITB karena telah menyumbangkan konsep pembangunan kota cerdas melalui Garuda Smart City Framework yang tidak hanya memberikan indikator kota cerdas, tetapi juga memberikan gambaran bagaimana melakukan transformasi menuju kota cerdas.

Itu sebabnya, pemerintah kata Wapres, mendukung kegiatan Riset dan Rating Tranformasi Digital & Kota Cerdas Indonesia 2021. “Saya berharap kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk menentukan arah dan tujuan pengembangan kota agar menjadi kota cerdas yang bergerak sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sumber daya yang ada,”ujarnya.

Pos terkait