Lagi, Cabe Rawit Penyebab Inflasi Kota Palu

  • Whatsapp

PALU EKSPRES, PALU– Setelah sempat mengalami deflasi di angka 0,68 persen pada Bulan Juni 2021, kini Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,11 persen.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sulteng, Ir. Sutrisno Abusungut, M.Si melalui virtual, Senin (2/8/2021), mengatakan inflasi Kota Palu sebesar 0,11 persen di bulan Juli 2021 dipengaruhi oleh andil positif beberapa komoditas. Cabai rawit menduduki urutan teratas dengan andil 0,05 persen, diikuti seng, pisang, jagung manis, baja ringan masing-masing sebesar 0,03 persen. Selanjutnya, shampo, daging ayam ras, bawang merah , sabun mandi, dan tahu mentah masing-masing 0,02 persen.
Adapun komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi Juli 2021 adalah ikan selar sebesar 0,09 persen, diikuti tarif angkutan udara 0,08 persen, dan ikan layang 0,03 persen. Sedangkan semangka, kacang panjang, bayam masing-masing 0,02 persen.
Ada empat komoditas lainnya yang memiliki andil negative terhadap inflasi di bulan ini, dan semuanya di angka 0,01 persen. Komoditas itu adalah pepaya , wortel , ikan ekor kuning , dan buku tulis bergaris.
Namun secara umum, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,11 persen pada Juli 2021 karena dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,68 persen. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,46 persen. Disusul kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,38 persen, lalu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,19 persen. Terakhir, adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,12 persen; serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,06 persen. (bid/palu ekspres)

Pos terkait