Sejak alat pengisi oksigen milik rumah sakit mengalami kerusakan, ketersediaan oksigen sangat bergantung ke pihak penyedia di Kota Palu.
“Kebutuhan meningkat, pasien yang rata-rata dalam keadaan kritis membutuhkan lebih banyak oksigen, bahkan dua tabung perhari,” terangnya.
Ia menambahkan, lima pasien meninggal itu diketahui dengan kondisi gejala kritis dan dinyatakan meninggal dunia. Kemudian, satu dari lima orang keluarga pasien menolak jenazah dimakamkan secara protokol kesehatan.
“Ini menjadi tanggungjawab kami untuk pemulasaran empat orang pasien. Satu pasien warga Ampibabo meninggal Sabtu 7 Agustus kemarin, sudah dibawa keluarganya,” ujarnya. (asw/palu ekspres)