PALUEKSPRES,PARIMO – Juru bicara (Jubir) Penanganan COVID-19 Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Irwan, SKM, MKes mengatakan, tenaga kesehatan (Nakes) yang bertugas di 23 Puskesmas di Parimo akan dilatih pengambilan sampel untuk uji swab.
Menurut Irwan, tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas dilatih agar bisa mengambil sampel guna kebutuhan uji swab agar penegakan diagnosa infeksi virus corona bisa dilakukan di 23 Puskesmas di Parigi Moutong.
“Ini merupakan kabar gembira bagi kita di Parigi Moutong. Jadi mereka (Nakes) ini akan dilatih oleh petugas kesehatan dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Makassar Sulawesi Selatan,” kata Irwan kepada wartawan di Parigi, Kamis (26/8/2021).
Dengan demikian, pihaknya meminta Dinas Kesehatan setempat untuk mengirimkan tenaga kesehatan lebih dari dua orang untuk diikutkan pelatihan tersebut.
“Makanya saya sampaikan kepada Dinas Kesehatan, bahwa setiap Puskesmas jangan hanya mengirimkan satu atau dua orang, tapi minimal tiga hingga lima orang nakes untuk dilatih,” ujarnya.
Saat ini kata Irwan, tidak bisa dipungkiri bahwa Parigi Moutong banyak nakes yang terkonfirmasi positif COVID-19, maka pihak Dinas Kesehatan tinggal melihat mana nakes yang sehat untuk diikutkan pelatihan. Kemudian, nakes yang sudah selesai menjalani isolasi dan sudah sehat, itu juga harus dilatih.
Karena, petugas kesehatan dari BTKL Makassar kata dia, untuk saat ini masih bertahan selama penyebaran kasus COVID-19 di Parimo masih tinggi. Olehnya, Parimo punya kesempatan mengirimkan nakesnya untuk mereka latih.
Menurutnya, jika 23 Puskesmas di Parigi Moutong dapat melayani pengambilan sampel uji swab, tentunya pengambilan sampel itu bisa dilakukan lebih banyak tempat. Selain itu, juga akan mempercepat proses pengambilan sampel.
Selain itu tambahnya, stok vaksinasi saat di Parigi Moutong sudah lumayan banyak. Karena, menurut informasi dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, berapa pun permintaan Dinas Kesehatan Parigi Moutong akan mereka penuhi.
Karena setiap Puskesmas menargetkan 300 orang dilakukan vaksinasi setiap harinya. Sebab, target pelaksanaan vaksinasi diselesaikan hingga Desember 2021.
“Kalau tidak selesai sampai Desember, maka kemungkinan kita akan menggunakan vaksin gotong royong atau vaksin berbayar. Jadi mari kita manfaatkan kesempatan ini,” kata dia.
Olehnya, pihak kesehatan diminta untuk proaktif dalam melakukan kegiatan vaksinasi. Kemudian, ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap manaati protokol kesehatan. (asw/palu ekspres)