“Gagasan dan visi kebangsaan ini harus otentik, komprehensif dan visioner yang dirumuskan berdasarkan kondisi objektif bangsa Indonesia,” katanya kepada fajar.co.id, belum lama ini.
Ketiga, AAS sebaiknya melakukan komunikasi intensif dengan elit-elit parpol, universitas dan tokoh agama di regional Sulawesi serta wilayah Indonesia Timur.
Keempat, melakukan diaseminasi gagasan dan visi ke Indonesiaan baik melalui talk show, podcast, sosial media, studium generale dan diskusi publik lainnya.
“Diskusi publik dan disseminasi visi ke Indonesiaan sesekali dilakukan di Pulau Jawa sebagai pemilik suara terbanyak,” saran Sawedi.
Dengan demikian, apabila langkah-langkah tersebut di atas dilakukan secara serius, maka akan sangat membantu mengangkat baik polularitas maupun elektabilitas AAS.
Pasalnya, tak sedikit pihak yang berharap AAS mempersiapkan secara serius langkah-langkah politiknya untuk maju di Pilpres mendatang. (*/pe)