PALUEKSPRES, PALU – Relawan Sahabat Ganjar membuat gebrakan dengan mengadakan aksi borong dagangan pelaku UMKM, Sabtu 11 September 2021. Aksi ini dilakukan serentak di 51 kota di Indonesia, termasuk di Kota Palu Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) sahabat Ganjar Sulteng memborong puluhan paket nasi goreng dari sejumlah pelaku UMKM di Jalan Sungai Malino Kelurahan Ujuna Kecamatan Palu Barat Kota Palu.
Dari hasil borong dagangan pelaku UMKM tersebut , pengurus sahabat Ganjar membagi secara langsung kepada warga tak mampu ditiga lokasi
Titik pembagian nasi goreng dimulai dari Jalan Malino. Di tempat ini puluhan ibu-ibu yang bekerja sebagai pemulung datang lengkap dengan gerobak. Satu- persatu kemudian menerima paket nasi goreng dan minuman dingin.
Titik kedua dibagikan kepada para Abang Becak yang mangkal di Jalan Nangka Kelurahan Siranindi. Para Abang becak di tempat ini antusias menyambut kedatangan relawan terlebih ketika mengetahui pembagian paket makanan datang dari relawan Ganjar Pranowo.
Pembagian paket nasi borongan kemudian diakhiri di komplek Hunian Sementara (Huntara) penyintas bencana alam 28 September 2018 di Jalan Diponegoro Kelurahan Lere.
Tak kalah antusias, puluhan warga penyintas di Huntara ini juga antusias menyambut kedatangan relawan.
Selain itu dagangan penjual dari tersebut dibagikan kepada mereka yang tak mampu serta masyarakat yang melintas di sekitar lokasi pedagang. Aksi tersebut diberi nama Larisin Modalin Usaha Mikro Se-Indonesia di 51 lokasi yang tersebar di Indonesia.
Aksi pembagian paket dagangan berjalan dengan Protokol Kesehatan (Prokes) pencegahan penularan Covid-19 secara ketat oleh pengurus.
Menurut Ketua DPW Relawan Sahabat Ganjar Palu Sulteng, Syamsuddin SH mengatakan, pihaknya sengaja memilih tiga lokasi pembagian tersebut. Sebab di sana tercatat banyak tak mampu yang berprofesi sebagai pemulung dan pedagang asongan. Sedangkan di Jalan Nangka, puluhan abang becak setiap hari nongkrong menunggu penumpang.
Sementara di kompleks Huntara, jelas Syamsuddin, ratusan warga kurang mampu diketahui masih tinggal dan bertahan dengan segala keterbatasan.