Blended Learning Sukseskan PTM Terbatas

  • Whatsapp
Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Keunggulan Penyelenggaraan Pendidikan
Firima Zona Tanjung. Foto: Dok

Menurut Stein dan Graham dalam buku Essentials for Blended Learning: A Standards-Based Guide terbitan tahun 2014, blended learning adalah kombinasi pembelajaran tatap muka dan daring yang berorientasi pada penyelenggaraan pembelajaran yang efektif, efisien, dan fleksibel bagi peserta didik. Pendek kata, apabila model blended learning diasosiasikan dengan kegiatan pembelajaran selama PTM Terbatas, maka penerapan model ini diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik—yang sebelumnya mengalami kendala belajar akibat penurunan motivasi atau kesulitan memahami materi selama belajar dari rumah—agar lebih termotivasi dan berpartisipasi secara aktif karena mereka diajar dengan menggunakan dua metode berbeda secara berkala.

Lalu, poin apa saja yang dapat mendukung kesuksesan penerapan model blended learning pada pembelajaran bahasa Inggris selama PTM Terbatas?

Bacaan Lainnya

Pertama, guru yang literat digital. Peranan guru yang cakap dalam mengoperasikan gawai sekaligus mengakses aplikasi sangatlah penting. Secara umum, literat digital tidak hanya menyangkut kemampuan mengakses informasi melalui platform-platform digital, tetapi juga kemampuan merencanakan, melaksanakan, memantau, serta mengevaluasi proses pembelajaran daring yang efektif bagi peserta didik. Sebagai tambahan, guru juga akan sangat membantu keterlaksanaan PTM Terbatas apabila mereka mampu menganalisis kebutuhan belajar dan ketersediaan perangkat digital pendukung yang dimiliki peserta didik untuk mengikuti pembelajaran.

Namun demikian, menurut data yang dipublikasikan Prof. Didi Suherdi, Guru Besar Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Indonesia, dalam buku “Online Teaching of English as a Foreign Language in Indonesia: Lessons from Covid-19 Pandemic” yang terbit pada Februari 2021, motivasi guru yang tinggi belum didukung dengan pengalaman penggunaan moda daring yang cukup sehingga mereka membutuhkan pelatihan intensif yang dapat berkontribusi positif pada kesuksesan program pembelajaran. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pelatihan literasi digital dan pelatihan mengajar berorientasi digital yang dilaksanakan secara kontinu dan terprogram bagi guru amat dibutuhkan.

Pos terkait