P2TP2A Parimo Dampingi Korban yang Diduga Sekamar dengan Oknum Polisi

  • Whatsapp
Ilustrasi pelecehan seksua;. Foto: istimewa

PALUEKSPRES, PARIMO – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah (Sulteng), telah melakukan identifikasi terhadap korban inisial S oleh oknum Polisi.

Untuk diketahui, gadis inisial S diduga sekamar dengan oknum Polisi karena diiming-iming ayah korban dijanjikan akan dibebaskan dari tahanan.

Bacaan Lainnya

“Hasil identifikasi kami terhadap korban, jadi oknum ini minta ditemani untuk tidur. Dengan iming-iming bapaknya akan dibebaskan jika korban mau menemani,” kata Kepala Seksi Perlindungan Anak dan Pemulihan Data, Ni Wayan Yudianti melalui keterangan tertulisnya yang diterima Palu Ekspres, Kamis malam (15/10/2021).

Menurut hasil pendampingan yang diperoleh katanya, korban menyambut iming-iming oknum Polisi itu karena berpikir bisa menolong orang tuanya yang sedang menjalani masa tahanan karena tersandung proses hukum. 

Olehnya kata Ni Wayan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap korban dalam proses hukum hingga persoalan pemulihan kondisi korban, jika membutuhkan seseorang untuk bercerita tentang apa yang dialaminya.

“Dari keterangan keluarga, persoalan ini telah dilakukan hingga ke Polda Sulawesi Tengah,” ujarnya.

Ni Wayan juga mengungkapkan, usai melakukan identifikasi terhadap kasus ini, pihak Polres Parigi Moutong pun datang meminta keterangan kepada korban.  Dan,  P2TP2A pun  diminta oleh pihak keluarga untuk melakukan pendampingan terhadap korban. 

“Pada proses pemeriksaan dilakukan, hanya ada kami, korban dan anggota Polisi saat itu,” ungkapnya.

Sehingga kata Ni Wayan, pihak P2TP2A saat itu memberikan pemahaman kepada korban dan keluarganya mengenai  tujuan kedatangan mereka, yaitu untuk memberikan rasa nyaman agar korban dan keluarganya tidak merasa khawatir.  Sebab, pihak P2TP2A  tidak ingin mengeksploitasi persoalan yang dihadapi korban dan keluarganya.

Apalagi menurutnya, kondisi korban saat ini terlihat sangat depresi. Bahkan, beberapa hari sebelumnya, utusan oknum Polisi mendatangi korban seakan mengintimidasinya.

“Kami coba yakinkan korban, kalau orang-orang yang ada di sekelilingnya adalah orang-orang baik. Bahkan keluarga juga memberikan dukungan,” kata Ni Wayan.

Pos terkait